KOMPAS.com - Bahan makanan organik kerap disebut lebih sehat dibandingkan bahan makanan yang dikembangkan dengan pertanian dan peternakan non-organik.
Benarkah demikian?
Perbedaan utama bahan makanan organik dengan non-organik bisa dilihat dari cara petani dan peternak memproses sayur, buah, biji-bijian, dan daging yang akan dijual untuk dikonsumsi.
Petani dan peternak organik tidak menggunakan bahan-bahan sintetis seperti pestisida dan pupuk pada tanaman, atau suntik antibiotik pada hewan yang mereka pelihara.
Banyak orang mulai memilih untuk membeli bahan makanan organik dibanding bahan yang dikembangkan dengan metode konvensional karena beberapa alasan, antara lain:
1. Diklaim tidak mengandung pestisida
Petani konvensional pada umumnya menggunakan pestisida sintetis untuk melindungi sayuran dan buah dari jamur, hama, dan serangga.
Pestisida ini akan terus meninggalkan residu yang menempel pada sayuran dan buah sehingga dikhawatirkan berisiko pada manusia yang mengonsumsinya.
Berbeda dengan petani konvensional, petani organik menggunakan predator alami atau perangkap serangga untuk memberantas hama dan serangga.
Meski demikian, jika ada penggunaan pestisida pada bahan makanan organik maupun non-organik, umumnya tidak melebihi kadar yang dianjurkan pemerintah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.