KOMPAS.com - Ingatan manusia bisa berubah-ubah. Bahkan, hanya berjarak satu menit saja kita bisa lupa dimana benda yang baru saja kita letakan.
Ada banyak faktor yang memengaruhi daya ingat, tetapi sebagian besar disebabkan karena kita kurang berkonsentrasi.
Untuk menyiasatinya, ada cara sederhana yang bisa membuat kita mengingat apapun hanya dalam waktu 5 menit. Cara ini sangat berguna bagi kalian yang memiliki sifat pelupa.
Beberapa minggu yang lalu lewat akun twitternya, Nielsen - seorang fisikawan kuantum, penulis sains dan peneliti pemograman komputer - membagi metode yang dia gunakan untuk menyimpan informasi tanpa batas waktu.
Teknik yang dia gunakan adalah sesuatu yang telah banyak diketahui oleh banyak orang, yaitu flashcard.
Selama dua tahun terakhir jenius asal Autralia ini diklaim berhasil menghafal sekitar 9.000 kartu, yang menguntungkan hidupnya secara keseluruhan.
Nielsen menggunakan sebuah aplikasi yang disebut Anki di desktop dan ponselnya, di mana ia menyimpan flashcard digital yang bisa dilihat sewaktu-waktu sepanjang hari.
Dia menghabiskan sekitar 20 menit dalam sehari untuk memeriksa flashcard tersebut sembari melakukan hal lain seperti menunggu antrian di toko kopi.
Cara ini telah memungkinkannya untuk memahami topik yang rumit seperti AlphaGo, sebuah program komputer.
Keuntungan memanfaatkan 'pengulangan berjarak' atau pengulangan yang dilakukan dengan jeda waktu tertentu sebagai teknik belajar telah dieksplorasi di masa lalu.
Pada tahun 2016, Sean H. K. Kang, seorang direktur laboratorium kognisi dan pendidikan di Dartmouth College, menyelidiki bagaimana 'pengulangan berjarak' dapat memberi manfaat bagi siswa di Amerika yang tak memiliki kinerja baik secara akademis dalam matematika, sains, dan membaca, sebagaimana siswa di negara lain.
Dia menyimpulkan bahwa menggabungkan pengulangan berjarak ke dalam pendidikan dapat memperbaiki hasil ujian sekolah para siswa.
Menurut Nielsen, penggunaan flashcards ia tingkatkan secara bertahap selama beberapa tahun terakhir. Hal ini diakuinya bisa mengendalikan kemampuan ingatannya.
The use of spaced repetition memory systems has changed my life over the past couple of years. Here's a few things I've found helpful:
— michael_nielsen (@michael_nielsen) 28 Januari 2018The single biggest change is that memory is no longer a haphazard event, to be left to chance. Rather, I can guarantee I will remember something, with minimal effort: it makes memory a _choice_.
— michael_nielsen (@michael_nielsen) 28 Januari 2018Rule of thumb: if memorizing something will likely save me five minutes in the future, into the spaced repetion system it goes. The expected lifetime review time is less than five minutes, i.e., it takes < 5 minutes to learn something... forever.
— michael_nielsen (@michael_nielsen) 28 Januari 2018
"Perubahan terbesar adalah ingatan bukan lagi kejadian sembarangan, apalagi kesempatan," tulis Nielsen lewat akun twitternya.
Menurutnya, mengingat sesuatu, dengan sedikit usaha dapat membuat pilihan pada ingatan. Jika menghapal merupakan suatu kemungkinan yang akan menyelamatkannya selama 5 menit masa depan, metode 'pengulangan berjarak' ini sangat efektif untuk dkiterapkan.
"Waktu yang diharapkan untuk mengulas dalam hidup ini adalah kurang dari lima menit, dnegan kata lain, butuh kurang dari lima menit untuk belajar...selamanya," tulisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.