Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kita Merasa Belum Kenyang Kalau Belum Makan Nasi?

Kompas.com - 21/02/2018, 11:47 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Indonesia tecatat sebagai konsumen beras tertinggi di dunia, yakni sekitar 114 kilogram per kapita per tahun.

Ini artinya, mayoritas masyarakat Indonesia menjadikan nasi sebagai makanan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Jadi, jangan heran jika banyak orang Indonesia yang memiliki pola pikir “belum kenyang kalau belum makan nasi”. Lantas, apa penyebab seseorang bisa merasa belum kenyang kalau belum makan nasi?

Nasi putih merupakan salah satu makanan yang tinggi akan kandungan indeks glikemik. Indeks glikemik sendiri merupakan nilai yang menggambarkan seberapa cepat karbohidrat yang terdapat dalam makanan diubah menjadi gula oleh tubuh manusia.

Jadi, yang membuat kita merasa ada yang kurang jika belum mengonsumsi nasi sebenarnya datang dari dalam otak.

Pasalnya, makanan tinggi glikemik mampu memicu respon ketagihan di dalam otak yang membuat kita ingin makan nasi terus.

Karena sudah kebiasaan, otak akan terus “meminta” untuk makan nasi, meskipun kita sudah kenyang dari sumber makanan yang lain.

Baca juga : Mi Instan atau Nasi, Mana yang Lebih Cepat Bikin Gemuk?

Selain nasi, ternyata ada beberapa jenis makanan lain yang masuk dalam kriteria makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti roti, kentang, dan gula konsentrat.

Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia terbiasa makan nasi putih sebanyak tiga kali sehari, dalam jumlah yang sangat banyak pula. Sayangnya, mengonsumsi makanan yang itu-itu saja setiap hari ternyata tidak baik untuk kesehatan.

Baca juga : Melirik Sumber Karbohidrat Selain Nasi

Seperti yang sudah disebutkan di atas, nasi putih merupakan makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi.

Hal ini membuat nasi berperan besar terhadap kenaikan kadar gula darah dalam tubuh yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2.

Bukan berarti lalu tidak boleh makan nasi agar terhindar dari diabetes. Kita boleh saja mengonsumsi nasi, asalkan memperhatikan porsinya.

Nasi memang merupakan salah satu sumber karbohidrat yang utama, tapi nasi bukan merupakan satu-satunya sumber karbohidrat.

Masih banyak sumber karbohidrat lain yang bisa memenuhi asupan karbohidrat harian kita. Contohnya kentang, oat, gandum, pasta, mi, ubi, jagung, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, gula, tepung, buah, serta sayuran juga bisa menjadi tambahan asupan karbohidrat. Jangan lupa, imbangi asupan makanan dengan gizi seimbang seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Baca juga : Berapa Banyak Karbohidrat yang Harus Dibatasi supaya Berat Turun?

Meskipun tak mudah bagi masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi karbohidrat selain nasi, penting bagi kita untuk memerhatikan asupan makanan sehari-hari demi menjaga kesehatan tubuh secara kesuluruhan.

Pasalnya, bila setiap hari kita hanya makan nasi tanpa menyelingi makanan pokok lainnya, kita bisa kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu. Nah, hal tersebutlah yang bisa meningkatkan risiko mengidap penyakit tertentu dalam jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com