Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2018, 18:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Lelaki itu lihai merias wajahnya menjadi semirip mungkin dengan lakon yang akan dimainkannya. Dalam sekejap, sosoknya langsung berubah drastis menjadi sosok yang bukan dia.

Yah, inilah yang dilakukan pemuda bernama Nur Diatmoko setiap hari. Tidak seperti kebanyakan rekan sebayanya, pemuda berusia 21 tahun ini justru lebih memilih menggeluti dunia seni tradisional.

Pilihan itu seperti menapaki jalan terjal dan berbatu, karena bukan hal yang mudah untuk memainkan wayang orang, selain bayarannya pun tak banyak.

Bayangkan saja, setiap pemain harus bisa merias wajahnya serupa dengan tokoh yang akan dimainnnya. Selain itu, mereka juga harus memiliki kemampuan menari, nembang dan antawacana atau kemampuan menirukan dialog tokoh wayang.

Tidak semua orang mampu dan mau menggeluti profesi ini. Apalagi di zaman modern, dimana semua serba instan, kemampuan tersebut hampir tidak diajarkan lagi di sekolah-sekolah biasa, dan barangkali bukan pilihan yang populer.

Namun kehadiran budaya modern yang mendesak seni tradisonal tak membuat pemuda alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini takut untuk melestarikan budaya lokal.

Usai menamatkan pendidikannya, pemuda asli Wonogiri ini justru memilih bergabung dengan pementasan wayang orang Sriwedari.

Baca :Bermula dari era Mangkunegaran VI, Begini Kisah Wayang Orang Sriwedari

Pemain termuda dalam pementasan wayang orang Sriwedari ini mengaku bangga bisa terlibat dalam pertunjukan kesenian tradisonal tersebut.

Menurutnya, wayang merupakan salah satu warisan budaya yang memang sudah sewajarnya untuk dilestarikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com