Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2018, 23:30 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Meetdoctor

KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang masih menganggap bahwa tidak mungkin ada infeksi menular seksual menyebar melalui seks oral. Padahal, anggapan ini salah.

Faktanya, beberapa penyakit seksual menular dapat menular lewat seks oral.

Di seluruh dunia, ada sekitar satu juta kasus penularan infeksi seksual yang terjadi setiap hari. Setidaknya itulah data yang dilansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jika mencermati data itu, maka menjadi penting bagi mereka yang aktif secara seksual untuk memahami bagaimana penyakit seksual ditularkan, dan bagaimana cara menghindarinya.

Nah, salah satunya tentang kemungkinan penyakit seksual menular yang disebarkan melalui seks oral. 

Perlu dipahami, seks oral melibatkan kontak langsung yang melibatkan pertukaran cairan tubuh.

Baca juga: Apakah Bahaya Melakukan Seks Oral?

Penyakit seksual menular menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh atau kulit yang terinfeksi.

Berikut ini adalah tiga penyakit seksual menular yang paling sering menyebar melalui seks oral.

Herpes

Herpes adalah virus yang ditularkan melalui kontak vagina, oral, atau anal dengan seseorang yang menderita herpes.

Penyakit ini sangat menular, dan cenderung lebih menular saat terjadi wabah aktif.

Gejala utama herpes adalah munculnya luka pada atau di sekitar alat kelamin. Luka itu bisa menyebar ke paha, bokong, atau daerah terdekat lainnya.

Baca juga: 5 Mitos tentang Seks Oral

Selain itu mereka yang terjangkit virus ini dapat mengalami luka di mulut, lidah, dan bibir, -tergantung pada jenis herpenya.

Bahkan kondom, dan alat penghalang lainnya mungkin tidak dapat mencegah penyebaran virus herpes, jika seseorang yang terinfeksi mengalami luka atau lecet yang tidak sepenuhnya tertutup oleh alat kontrasepsi.

Yang lebih mengerikan, ada kemungkinan, seseorang menderita herpes tanpa mengalami gejala selama bertahun-tahun.

Selain itu, herpes tidak bisa disembuhkan, tapi obat dari dokter bisa mengatasi gejalanya.

Baca juga: Awas, Seks Oral Bisa Memicu Kanker Lidah, Mulut, dan Tenggorokan

Gonorea

Gonorea adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang menyebar melalui kontak seksual dengan vagina, penis, anus, atau mulut seseorang yang terinfeksi.

Seperti herpes, banyak orang yang menderita gonorea, tapi sama sekali tidak memiliki gejala.

Namun, saat gejala muncul, mungkin penderita akan mengalami keputihan, gatal atau rasa terbakar saat buang air kecil.

Kondisi itu disusul dengan keluarnya cairan berwarna  putih, hijau, atau kuning keluar dari penis, atau pada wanita terjadi pendarahan walau tidak sedang menstruasi.

Gonorea bisa diobati, dan bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.

Pada wanita, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit radang panggul. Sindrom ini bisa menyebabkan infertilitas.

Pada kasus yang lebih jarang, gonorea juga bisa menyebabkan kemandulan pada pria.

Baca juga: Bagaimana Seks Oral Dapat Sebabkan Kanker?

Sipilis

Sipilis adalah infeksi bakteri yang menyebar melalui vagina, oral, penis, anal, atau kontak kulit.

Luka, walau ukurannya sangat kecil, dapat menjadi media penularan sipilis.

Sipilis bisa diobati. Sipilis yang jika tidak diobati, bisa menyebabkan kegagalan organ, demensia, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Pada tahap awal, sipilis dapat memunculkan gejala berupa banyak luka kecil dan melepuh.

Luka akan muncul di tempat d mana kuman sipilis masuk ke dalam tubuh, sehingga orang yang terkena sipilis dari seks oral mungkin mengalami luka pada alat kelamin mereka atau di sekitar mulut.

Sipilis juga bisa menyebabkan ruam dan melukai selaput lendir. Pada tahap selanjutnya, bisa menimbulkan masalah serius di banyak organ tubuh, termasuk jantung dan otak.

Baca juga: Bolehkah Seks Oral Saat Hamil?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Meetdoctor
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com