Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2018, 06:15 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - You can't buy happiness, but you can buy coffee. And that's pretty close...

Masalah dalam kalimat di atas adalah, tidak setiap kopi memiliki rasa yang sama. Kopi yang kamu beli atau buat belum tentu sama rasanya dengan kopi buatan orang lain.

Bisa dibilang menyeduh kopi adalah seni. Proses ini bukan sekedar mencampur air panas dengan bubuk kopi, melainkan bisa dilakukan dengan cara tertentu sehingga rasa kopi yang dihasilkan lebih enak.

Ada beberapa cara yang biasa dilakukan orang saat membuat kopi. Yang paling sederhana adalah kopi tubruk, yaitu bubuk kopi yang diseduh langsung dengan air panas.

Cara lain yang biasa ditemukan di kafe atau kedai kopi adalah pour over, baik dengan chemex maupun flat bottom drip, dan french press. Masing-masing cara akan menghasilkan rasa yang unik.

Nah, sebelum mengetahui beda dan keunggulan masing-masing cara, kita sebaiknya tahu terlebih dahulu apa yang kita cari dari secangkir kopi.

Menurut Mirza Luqman, Senior Learning Manager di Starbucks yang sudah berpengalaman 15 tahun menjadi barista, ada 4 karakteristik yang bisa dirasakan saat menyeduh kopi. Apa sajakah itu?

Mirza Luqman dari Starbucks Indonesia saat menjelaskan cara membuat kopi dengan berbagai metodeKompas.com/Wisnubrata Mirza Luqman dari Starbucks Indonesia saat menjelaskan cara membuat kopi dengan berbagai metode
1. Aroma

Ya, aroma adalah wangi yang keluar dari kopi. Biasanya biji atau bubuk kopi segar memiliki bau yang harum. Dengan penyeduhan yang benar, wangi itu akan bertahan dan tertangkap hidung kita.

Cobalah menciumnya, dan rasakan bau bukan kopi apa yang kamu dapatkan? Bila kamu mencium aroma bunga-bungaan (flowery), buah-buahan (fruity), kacang-kacangan, atau wangi rempah, maka kemungkinan rasa kopi itu juga memiliki unsur-unsur tersebut.

"Wangi kopi bisa memberi gambaran bagaimana rasanya nanti saat diminum," ujar Mirza di Starbucks Reserve Pakubuwono, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Dalam acara Starbucks Masterclass Indonesia itu, kami diajak mengenal berbagai hal soal kopi dan salah satunya adalah mencium aromanya.

Kopi Ethiopia bitta farm yang disajikan misalnya, memiliki aroma bunga, buah apel merah, pisang ranum dan cokelat. Sedangkan kopi Rwanda Abakundawa beraroma seperti buah jeruk lemon dan mandarin, serta sedikit wangi karamel. Lalu saat kopi Sumatra disajikan, terciumlah wangi rempah.

Bagi sebagian orang, keharuman kopi bisa dianggap sama saja. Namun wangi-wangi khusus ini akan semakin mudah dikenali bila seseorang sering menyeduh dan mencium baunya, serta mengenali aroma buah, bunga, atau rempah.

2. Body

Yang dimaksud body adalah rasa berat atau ringan --bisa juga disebut ketebalan-- saat kopi dirasakan di mulut. Bagaimana menggambarkannya?

Bayangkan minum susu. Kamu tentu merasakan sesuatu yang berat dan tebal di mulut. Bandingkan dengan minum air segar. Rasanya lebih ringan dan bersih kan? Begitu juga dengan body kopi. Ada yang terasa tebal, ada yang halus dan "clean."

"Kopi dengan body ringan juga akan terasa halus di lidah, dan finish-nya clean atau tidak meninggalkan rasa yang berat. Sedangkan kopi dengan body tebal akan terasa berat dan ada rasa yang tertinggal," papar Mirza.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com