Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2018, 12:59 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Techtimes

KOMPAS.com - Banyak orang mengonsumsi satu sampai dua kaleng soda setiap harinya. Padahal, riset terbaru menemukan bahwa konsumsi soda walau dalam jumlah kecil dapat meningkatkan risiko kanker.

Peneliti mempelajari lebih dari 35.000 pria dan wanita dari Australia, di mana 3.283 orang mengalami kanker yang terkait obesitas karena minum soda setiap hari.

"Para periset menemukan bahwa orang yang minum soda memiliki risiko tinggi mengembangkan berbagai jenis kanker dibandingkan dengan mereka yang tidak minum soda," ucap Allison Hodge selaku pemimpin riset.

Profesor Hodge melihat banyaknya jenis kanker terkait obesitas, seperti ginjal, payudara pasca menopause, pankreas, hati, prostat, kantong empedu, dan masih banyak lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari The Cancer Council Victoria ini menemukan bahwa penyebab kanker bukan karena kelebihan berat badan.

Periset juga menemukan bahwa orang yang tidak mengalami obesitas pun memiliki risiko terkena kanker akibat konsumsi soda.

Bahkan, menurut Profesor Hodge, mereka yang mengonsumsi soda diet juga beresiko mengalami obesitas yang sama besarnya dengan mereka yang mengonsumsi soda biasa, yang juga mengandung risiko penyakit jantung.

Kanker bukan satu-satunya kondisi kesehatan yang terkait dengan mengkonsumsi soda. Soda dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kerusakan gigi, dan asam urat.

Sebuah penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 80.000 wanita yang mengonsumsi sekaleng soda setiap hari memiliki risiko 75 persen lebih tinggi terkena asam urat daripada wanita yang jarang mengonsumsi minuman tersebut.

Hasil serupa juga ditemukan  periset saat meneliti para pria. Penelitian juga menunjukkan bahwa minuman ini berkontribusi terhadap diabetes.

Sebuah riset lain yang meneliti lebih dari 90.000 wanita selama delapan tahun, juga menemukan fakta bahwa wanita yang minum satu soda sehari memiliki peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak minum soda.

Masalahnya, soda memang minuman yang begitu menggoda. Sangat sulit menghindarinya. Bahkan, presiden kontroversial AS pun tak bisa menghindari nikmatnya minuman ini.

Baca :Kebiasaan Konsumsi Soda Donald Trump yang Tak Layak Dicontoh

Apalagi, minuman ini juga mudah didapatkan. Sama seperti kecanduan obat-obatan, kebiasaan konsumsi soda ini harus segera dihentikan.

Saat kita telah terbiasa mengonsumsi soda, maka kita telah mengonsumsi dua zat yang berbahaya, yaitu soda dan kafein.

"Butuh beberapa minggu untuk benar-benar melupakan keinginan mengonsumsinya," kata Barry Popkin, selaku direktur University of North Carolina Program Obesitas Interdisipliner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Techtimes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com