Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Teh Buah, Keripik Asin dan Asam Bisa Merusak Gigi, Benarkah?

Kompas.com - 24/02/2018, 13:20 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ahli telah memperingatkan bahwa mengonsumsi teh buah, keripik asin dan cuka bisa menyebabkan erosi pada gigi.

Masalahnya, kita sering tergoda menikmati teh buah daripada teh biasa atau lebih memilih camilan asin daripada manis sebagai hidangan pencuci mulut.

Namun, periset dari King's College London juga menemukan bahwa mengonsumsi makanan dan minuman asam, terutama di sela waktu makan, bisa berakibat fatal bagi kondisi gigi kita.

Riset yang dipublikasikan dalam British Dental Journal menganalisis perbandingan pola diet 300 orang yang memiliki tanda erosi gigi akut dan 300 orang yang memiliki gigi sehat.

Periset menyimpulkan bahwa minum minuman asam dua kali sehari, termasuk minuman seperti soda, air dengan irisan lemon atau teh buah panas, membuat seseorang 11 kali lebih berisiko menderita erosi gigi.

Minuman dengan tambahan buah atau perasa buah bukan satu-satunya hal yang ditemukan sebagai penyebab utama erosi gigi.

Produk makanan lainnya termasuk permen rasa buah dan produk yang telah diolah atau mengandung cuka - seperti keripik rasa asin dan asam - juga menjadi penyebab utama kerusakan gigi.

Mencicipi wine juga berpotensi merusak gigi seseorang. Sebaiknya, kita menikmati wine dengan membiarkannya berada di dalam mulut dalam waktu lebih lama.

Baca :Mari, Menguak Fakta tentang Pasta Gigi

Bukan hanya apa yang kita makan atau minum, tapi seberapa sering kita mengonsumsinya akan secara bertahap bisa mengikis gigi.

Para peneliti telah berteori bahwa kebiasaan "ngemil" yang tinggi pada anak-anak dan orang dewasa juga bisa menjadi penyebabnya.

Dr Saoirse O'Toole, dosen klinis di prostodontik di King's College London dan pemimpin riset ini, mengatakan bahwa telah lama diketahui oleh umum bahwa makanan asam bisa menjadi penyebab gigi mudah rapuh. Namun, riset ini menunjukan dampak dari makanan dan minuman asam yang dikonsumsi.

"Dengan prevalensi gigi erosif yang semakin meningkat, sangat penting untuk mengatasi aspek kerusakan gigi yang dapat dicegah ini," ucapnya.

"Mengurangi diet asam diet juga bisa menjadi kunci untuk menunda perkembangan erosi gigi," tambahnya.

Kasus gigi erosif telah mempengaruhi 30 persen orang dewasa di Eropa dan bisa membuat gigi menjadi lebih sensitif.

Kerusakan gigi di Indonesia, tertama yang terjadi pada anak-anak, juga terbilang tinggi.

Dari data survei Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2015, prevalensi karies pada anak usia enam tahun sebanyak 74,44 persen.

Sementara prevalensi karies untuk anak usai 12 tahun sebanyak 59,3 persen. Jumlah tersebut bisa terus bertambah setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com