Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2018, 23:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Alodokter

KOMPAS.com - Meski sebenarnya sebagian besar keputihan adalah hal yang normal, namun kondisi ini  sering membuat tidak nyaman dan resah. Bagaimana cara mengatasinya?

Keputihan disebut sebagai hal yang normal dan sehat karena pada dinding vagina dan leher rahim terdapat kelenjar yang memproduksi cairan untuk menjaga kesehatan organ intim wanita.

Keputihan yang normal pada umumnya berwarna putih susu atau jernih dan tidak berbau.

Kadar cairan akan meningkat pada masa tertentu seperti saat menyusui, saat berhubungan seksual, dan pada saat atau sekitar masa menstruasi.

Sehingga, keputihan yang normal sebenarnya tidak memerlukan penanganan khusus. Yang perlu dijaga adalah agar keputihan tidak berubah menjadi tidak normal.

Baca juga: Vagina Gatal Saat Hamil? Coba Hentikan Beberapa Kebiasaan Ini...

Perubahan ini dapat disebabkan beberapa hal seperti: infeksi vaginosis bakterial, penggunaan antibiotik, infeksi penyakit menular seksual seperti klamidia, kanker serviks, penggunaan pil kontrasepsi, infeksi parasit trikomoniasis, ataupun infeksi jamur.

Tanda dari keputihan yang tidak normal adalah perubahan warna dan konsistensi, adanya bau, dan adanya gatal atau nyeri.

Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan secara mandiri seperti:

1. Kompres dingin untuk meredakan gatal dan pembengkakan

2. Konsumsi yoghurt bila Kamu sedang dalam pengobatan antibiotik agar menurunkan risiko terkena infeksi jamur.

3. Gunakan krim atau gel antijamur jika memang keputihan disebabkan infeksi jamur.

4. Gunakan kondom atau tunda hubungan seksual hingga sepekan setelah pengobatan.

Bila keputihan yang tidak normal berlangsung lebih dari seminggu setelah pengobatan mandiri, periksakan diri ke dokter.

Baca juga: 5 Perilaku Seks yang Membahayakan Vagina

Keputihan bahaya

Sementara itu, tanda-tanda keputihan yang berbahaya antara lain: timbul bau yang menyengat, gatal dan kemerahan pada vagina dan area sekitarnya, dan pendarahan atau bercak di luar masa menstruasi. 

Halaman:
Baca tentang
Sumber Alodokter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com