Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Kulit dengan Teknologi Canggih Jadi Tren

Kompas.com - 26/02/2018, 17:26 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Kebutuhan kaum wanita untuk memiliki kulit yang segar dan senantiasa muda memang tak pernah surut. Namun, perawatan dengan pisau bedah dan memberi efek lama pada kulit mulai ditinggalkan. Kini tren kecantikan wajah tak luput dari kemajuan teknologi.

Menurut dr.Anesia Tania, spesialis kulit dan kelamin, alat-alat canggih yang dipakai di dunia kecantikan relatif lebih aman dan memberikan hasil yang diharapkan.

"Sekarang ini semua serba non-invasif, bukan pakai bedah lagi, tapi pakai device (alat canggih). Setiap tahun juga selalu ada teknologi baru yang dipakai," kata dokter dari klinik kecantikan Zap ini.

Dibandingkan dengan kemajuan obat untuk kecantikan kulit, menurut Anesia, perkembangan teknologi jauh lebih pesat.  "Kalau obat susah mengembangkannya, karena risetnya juga lama," ujarnya.

Teknologi yang sering dipakai dalam dunia kecantikan antara lain laser, ultrasound, atau pun radio frekuensi.

Selain untuk masalah kulit, teknologi termutakhir tersebut juga bisa membantu mengatasi masalah pada rambut seperti rambut rontok atau kebotakan, membentuk tubuh, hingga melangsingkan.

(Baca juga: Raih Wajah Segar dan Kencang dengan Photo Facial)

Meski demikian, klinik kecantikan yang berkualitas juga wajib memastikan keamanan pasiennya. Untuk itu beberapa terapi perawatan harus dikerjakan oleh dokter yang kompeten karena sangat menentukan hasil yang didapat pasien.

Klinik Zap, sebagai salah satu yang memberikan layanan kecantikan menggunakan laser, jugamengalami kenaikan jumlah perawatan sampai dua kali lipat dibanding tahun 2016.

"Tahun 2017 kami melakukan 900.000 treatment, naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya," kata CEO Zap, Fadli Sahab.

Ia mengungkapkan, hampir 92 persen pendapatan kliniknya didapatkan dari treatment dan sisanya dari penjualan produk kecantikan.

"Sekitar 79 persen klien kami melakukan treatment face rejuvenation, 62 persen photo facial, 21 persen underarm hair removal, dan 38 persen melakukan body treatment seperti menghilangkan stretch mark," ujar Fadli.

Cerahnya bisnis klinik kecantikan di Indonesia, menurut Fadli, ditunjang oleh kondisi ekonomi masyarakat dan kesadaran untuk tampil lebih menarik.

"Sepertinya gara-gara tren selfie dan berfoto di media sosial," ujarnya.

Tahun ini klinik Zap akan menambah 15 gerai lagi di sejumlah kota. "Kami juga berencana untuk ekspansi ke luar negeri, targetnya Korea Selatan karena lebih menantang," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com