Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerennya Tas Kulit Fungsional dari Olahan Botol Plastik

Kompas.com - 27/02/2018, 17:30 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Lima ton botol plastik bisa jadi 5.000 tas dari 10.000 keping plastik."

Demikian kata Ratri Wuryandari, Chief Executive Officer Ancora Foundation sambil memperkenalkan produk tas multifungsi hasil olahan botol plastik.

Inisiatif tersebut digagas Coca-Cola Foundation, Ancora Foundation dan didukung Waste4Change, dan Greeneration Indonesia lewat program "Plastic Reborn".

Tas berbentuk persegi panjang seperti buku tersebut memiliki logo botol warna merah pada bagian depan yang dibalut dengan bahan kulit berwarna cokelat.

Pada bagian dalam, terdapat sejumlah kantong kecil dengan fungsi yang bermacam-macam. Seperti kantong menaruh notebook, pulpen, kartu, dan lainnya.

Baca juga: Sukses Daur Ulang Kemasan Produk, The Body Shop Indonesia Dapat Penghargaan

Siapa sangka, ternyata olahan botol plastik yang dimaksud adalah untuk membuat tas multifungsi itu.

Sebab, secara sekilas tas tersebut seperti tas biasa yang ditemukan di toko-toko dan berbahan dasar kain.

Ternyata, pada setiap tas terdapat dua keping olahan botol plastik yang menjadi rangka tas.

"Jadi rangkanya dari botol. Ini (lapisan luar) tetap dari bahan-bahan. Satu tas ada dua rangka," kata Ratri.

Public Affairs and Community Manager Coca Cola Indonesia, Andrew Hallatu menjelaskan bahwa program "Plastic Reborn" pada dasarnya berawal dari komitmen mengelola sampah.

Tas multifungsi hasil olahan botol plastik ditunjukkan ada peluncuran program Plastic Reborn oleh Coca Cola di 100 Eatery, Senayan, Jakarta, Selasa (27/2/2018)KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Tas multifungsi hasil olahan botol plastik ditunjukkan ada peluncuran program Plastic Reborn oleh Coca Cola di 100 Eatery, Senayan, Jakarta, Selasa (27/2/2018)

 

Di sisi lain, pihaknya juga melihat kepedulian anak muda yang ternyata tergolong besar terhadap sampah.

Setidaknya, terdapat 950 komunitas yang terindentifikasi berbicara soal sampah.

Baca juga: Adidas Serius Ciptakan Sneakers dari Limbah Laut

"Tapi banyak yang saat kami tanya, mereka bingung lalu mau ngapain. Potensi itu kami tangkap tidak hanya peduli pada sampah tapi bagaimana bisa berpartisipasi," kata Andrew.

Salah satu implementasi program tersebut adalah memikirkan bagaimana sampah botol plastik bisa "dihidupkan kembali", dan dipandang sebagai bahan baku yang potensial.

Karena menyasar anak muda, maka dicarilah barang yang kira-kira bisa menarik perhatian anak muda dari segala profesi dan gender, serta bisa dipergunakan untuk membawa segala jenis barang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com