Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2018, 09:28 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Sebuah riset terbaru menemukan bahwa terlalu lama menonton televisi berdampak buruk bagi kesehatan mental kita. Bahkan, kebiasaan ini juga membuat kita sulit tidur.

Riset tersebut dilakukan oleh Patient.info yang melibatkan 2000 orang. Hasilnya, peserta riset berusia antara 18 hingga 24 tahun yang hobi nonton TV mengaku mengalami kesepian.

Mereka juga didapati merasa 3 kali lebih mungkin mengalami tekanan dan 2 kali lebih mungkin mengalami kecemasan, sulit tidur dan merasa hidupnya hampa.

Tapi, peserta riset yang berusia di atas 55 tahun cenderung tidak mengalami gangguan kesehatan mental usai menonton televisi terlalu lama.

Dr. Sarah Jarvis, direktur klinis Patient.info, mengatakan bahwa temuan riset tersebut menyoroti beberapa konsekuensi yang sangat mengkhawatirkan dari menonton televisi terlalu lama, terutama di kalangan generasi muda.

Menurutnya, kebanyakan nonton televisi juga berdampak buruk pada fisik kita, terutama kebiasaan menyantap camilan rendah nutrisi saat kita menonton televisi.

"Kita harus sadar bahwa jika kita tidak mengurangi kebiasaan menonton televisi, maka itu bisa sangat merugikan kita, terutama kesehatan mental anak-anak kita," ucapnya.

Lisa Artis, dari The Sleep Council, menambahkan bahwa meskipun kita mencoba untuk mengonsumsi camilan sehat saat menonton televisi, tetap saja terlalu lama menonton televisi bisa mempengaruhi kualitas tidur kita.

"Ini mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk bisa tidur karena cahaya terang mengganggu ritme tubuh. Walau cahaya mungkin menjadi isu utama, seringkali kontennya juga berdampak pada kesulitan tidur," ucap Lisa Artis.

Menurutnya, adegan kekerasan, luka atau hal menyeramkan lainnya pada televisi bisa membuat kita sulit tidur.

Namun kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk melawan dampak negatif dari menonton televisi terlalu lama ini. Berikut cara tersebut.

1. Olahraga

Banyak ahli berpendapat bahwa olahraga bisa mengurangi stres, kecemasan, depresi dan membantu mengatasi masalah tidur.

Menurut Jarvis, meskipun kita hanya melakukan olahraga ringan seperti jalan cepat, ini penting untuk memompa darah dan mengalihkan fokus kita pada televisi.

Riset menunjukan bahwa pergi keluar rumah bisa memperbaiki kesehatan mental, meningkatkan rasa percaya diri dan kesehatan fisik, serta mengurangi isolasi sosial.

Halaman:
Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com