Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Artinya Jika Jantung Berdebar Disertai Cemas dan Sesak Napas?

Kompas.com - 28/02/2018, 11:07 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Perasaan cemas normal terjadi bila kita sedang berada dalam bahaya. Namun, bila rasa cemas muncul disertai gejala sesak napas dan jantung berdebar, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Sebab ada beberapa penyakit yang menjadi penyebab sesak napas, cemas, dan jantung berdebar. Apa saja penyakit yang mendasarinya?

1. Gangguan kecemasan (anxiety disorder)

Cemas adalah perasaan gugup atau khawatir yang muncul saat seseorang mengalami ancaman atau bahaya. Perasaan ini biasanya muncul secara alami sebagai reaksi tubuh terhadap stres. Ini bisa membantu seseorang untuk lebih waspada dan mengambil tindak cepat untuk beraksi.

Namun, bila rasa cemas muncul secara tiba-tiba (misalnya tidak dalam situasi yang menegangkan) dan sulit dikendalikan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari, maka kondisi ini menandakan adanya gangguan kecemasan.

Ada berbagai gejala saat gangguan kecemasan terjadi, seperti munculnya rasa panik, takut, gelisah, disertai dengan keluarnya keringat dingin dan kesemutan pada tangan atau kaki.

Kondisi ini bisa menyebabkan pasiennya mengalami sesak napas dan palpitasi jantung atau sensasi yang dirasakan saat jantung berdebar sangat kuat atau tidak beraturan.

Palpitasi jantung kadang bisa menimbulkan rasa sakit di dada dan bisa terjadi selama beberapa detik atau beberapa menit.

Dilansir dari WebMD, penyebab gangguan kecemasan ini tidak diketahui secara persis. Namun, kondisi ini terjadi seperti bentuk penyakit jiwa lainnya, yaitu terjadinya perubahan pada otak dan tekanan di lingkungan.

Kondisi ini bisa dikurangi gejalanya dengan obat antidepresan dan terapi dengan psikiater atau psikolog.

Baca juga : Hati-hati Menggunakan Smartphone, Gangguan Cemas Bisa Makin Tinggi

2. Serangan jantung

Otot jantung membutuhkan darah kaya oksigen dan arteri koroner yang menyuplainya. Namun, apabila arteri tersumbat oleh plak yang terbentuk akibat lemak, protein, sel radang atau penggumpalan darah, ini menyebabkan arteri menjadi sempit dan darah tidak mengalir secara normal.

Bila plak tersebut benar-benar menghalangi sirkulasi darah, otot jantung menjadi kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kematian sel otot jantung. Kondisi ini menyebabkan kerusakan permanen dan disebut sebagai serangan jantung.

Gejala serangan jantung sangat bervariasi dan setiap orang bisa merasakan gejala yang berbeda. Ini meliputi ketidaknyamanan di dada (terasa sakit di bagian kiri), sesak napas, cemas, pusing, berkeringat, dan jantung berdebar hebat.

Gejala-gejala tersebut bisa terjadi selama 30 menit atau lebih. Pasien harus segera mendapatkan pengobatan untuk mengurangi jumlah kerusakan pada otot jantung dan meningkatkan kesempatan bertahan hidup.

Baca juga : Waspada Serangan Jantung, Ini Enam Gejalanya

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com