Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan "Kakak dan Adik" di Bisnis Retail Pakaian

Kompas.com - 28/02/2018, 12:42 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Persaingan antara "kakak dan adik" (sibbling rivalries) menjadi tren yang melanda dunia bisnis pakaian. Beberapa toko busana besar kini disaingi oleh brand yang mereka ciptakan sendiri.

Berikut adalah kompetisi antar saudara yang harus dihadapi ritel fashion di tengah kelesuan ekonomi dunia.

Gap dan Old Navy
Pada tahun 1993, CEO Gap Inc Mickey Drexler menciptakan Old Navy sebagai toko pakaian untuk konsumen dengan pendapatan lebih rendah.

Ketika Gap mengalami kesulitan finansial selama beberapa tahun terakhir, Old Navy justru menunjukkan pertumbuhan yang positif. Konsumen yang peduli pada harga memilih brand ini, apalagi kualitasnya tak jauh berbeda.

Saat ini Old Navy justru melampui sang kakak dalam hal tren fashion. Secara berkala mereka mengeluarkan koleksi terbarunya.

Selain itu, Old Navy juga memiliki sistem yang efisien dalam penjualan. Mereka akan membuat produk uji coba dalam jumlah kecil untuk melihat respon pembeli. Jika sukses, baru diproduksi dalam jumlah besar.

Iklan pakaian terbaru dari H&M dan Cos.Business Insider Iklan pakaian terbaru dari H&M dan Cos.

H&M dan Cos
Grup H&M memiliki beberapa brand, tetapi yang berada di urutan terbesar kedua dari jumlah tokonya adalah Cos. Merek ini menawarkan produk busana dengan kualitas yang lebih premium dan harga lebih tinggi.

"Selalu ada pasar untuk konsumen yang ingin desain dan kualitas dalam harga yang terjangkau. Produk kami memiliki desain yang timeless, melampaui musim," kata managing director Cos, Marie Honda.

Menurut H&M CEO, Karl-Johan Persson, Cos diperkirakan meraih omset 1,2 miliar dollar di tahun 2017. Keuntungannya bahkan mengekor H&M walau tokonya 95 persen lebih sedikit.

Di tahun 2017, pertumbuhan penjualan grup H&M mengalami perlambatan dan pertumbuhannya hanya sekitar 3 persen. Salah satu penyebab kelesuan itu adalah karena faktor H&M sendiri.

J.Crew dan Madewell
Banyak pihak menilai J.Crew sudah di ambang kebangkrutan. Angka penjualannya terus turun dalam beberapa tahun terakhir dan utangnya menumpuk.

Konsumen beralih dari brand ini karena menilai kualitasnya rendah tapi harganya mahal. Sebaliknya, sister company-nya, Madewell membukukan penjualan yang meroket.

Madewell diluncurkan tahun 1937. Didirakan di New England oleh imigran asal Rusia, Julisu Kivowitz, yang awalnya menjual pakaian kerja untuk buruh pabrik dan nelayan. Brand ini kemudian diakuisis oleh J.Crew di tahun 2006.

Rahasia kesuksesan Madewell adalah sudah dikenal lama oleh konsumen dan tidak terlalu cepat mengikuti tren fashion. Brand ini lebih fokus pada kualitas, pakaian yang tahan lama, dan secara historis harganya lebih murah dibanding J.Crew.

American Eagle dan Aerie
Dua brand pakaian dalam ini merupakan kompetitor walau sebenarnya satu perusahaan. Pada tahun 2016, penjualan Aerie naik 23 persen, sementara American Eagle hanya 1 persen.

Konsumen Aerie kebanyakan adalah milenial dan mereka menyukai kampanye iklan produk ini yang mengangkat tema mencintai bentuk tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com