Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2018, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wanita yang menyusui bayinya setidaknya selama enam bulan memiliki kesehatan kardiovaskular yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menyusui bayinya.

Hal ini menjadi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan para periset dari American College of Cardiology .

Namun disebutkan, manfaat menyusui bayi tersebut hanya terlihat pada ibu yang memiliki tekanan darah normal selama kehamilan.

Sementara, bagi para ibu yang menderita tekanan darah tinggi saat hamil tidak terlihat adanya perbaikan berarti terkait kondisi kardiovaskular-nya meski rutin memberikan ASI.  

Baca juga: Peran Ayah dalam Keberhasilan Ibu Memberi ASI

Terlepas dari fakta tersebut, temuan ini merupakan hasil riset pertama yang menilai adanya kaitan antara kesehatan jantung dalam jangka panjang, setelah wanita memiliki anak.

"Riset ini menambah bukti bahwa menyusui itu penting, tidak hanya untuk bayi tapi untuk ibu," kata Malamo Countouris, selaku pemimpin riset.

"Menyusui tampaknya bersifat kardioprotektif pada wanita-wanita ini, yang terbukti dengan peningkatan kolesterol dan penanda penyakit kardiovaskular subklinis," tambahnya.

Riset yang dilakukan pada tahun 1998 hingga 2004 ini melibatkan 678 peserta wanita, yang pada awal penelitian berada dalam kondisi hamil.

Kesehatan mereka dinilai, dan lalu dilakukan tindak lanjut dalam waktu 11 tahun. Dalam riset tersebut, para peneliti mengukur kadar kolesterol dan tekanan darah untuk memeriksa ketebalan arteri karotid peserta riset.

Arteri karotid adalah arteri yang memasok darah ke kepala dan leher.

Para wanita dalam riset juga dibagi dalam tiga kelompok, yaitu mereka yang menyusui selama enam bulan atau lebih, mereka yang menyusui kurang dari enam bulan, dan mereka yang tidak menyusui.

Baca juga: Menyusui Bayi Jauhkan Sang Ibu dari Risiko Diabetes

Mereka yang memiliki tekanan darah normal saat hamil dan menyusui selama enam bulan atau lebih lama, memiliki tingkat kolesterol HDL yang lebih tinggi.

Lalu, ketebalan arteri karotid yang lebih sehat, dibandingkan dengan mereka yang tidak menyusui bayinya.

Menurut periset, hasil penelitian mereka telah menunjukan bahwa menyusui mampu mengurangi risiko penyakit jantung pada wanita.

Namun, Countouris menambahkan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana kehamilan mempengaruhi kesehatan kardiovaskular.

"Masih banyak yang masih belum kami pahami tentang akumulasi risiko kardiovaskular pada wanita," ucap dia.

"Meneliti bagaimana kehamilan dapat meningkatkan atau mungkin mengurangi beberapa risiko itu dapat memberi kita wawasan tentang adanya hal unik dan pengembangan risiko penyakit jantung pada wanita," tambah dia.

Selain kesehatan kardiovaskular, para peneliti mengukur berbagai faktor lain dan menemukan bahwa, rata-rata, wanita yang menyusui lebih lama memiliki indeks massa tubuh lebih rendah dan status sosio ekonomi lebih tinggi.

Para peneliti pun berharap adanya riset lain yang melibatkan lebih banyak peserta atau melacak kesehatan mereka untuk jangka waktu yang lebih lama, agar memberikan bukti lebih kuat mengenai manfaat yang diberikan ASI pada kesehatan kardiovaskular.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com