Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2018, 20:06 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber oscar.org

KOMPAS.com - Piala Oscar telah dipersembahkan untuk insan berprestasi di dunia perfilman dunia sejak tahun 1929.

Tak lama setelah pembentukan Academy of Motion Picture Arts and Sciences tahun 1927, organisasi tersebut mengadakan gala diner di Crystal Ballroom Hotel Biltmore di Los Angeles untuk menetapkan tujuan organisasi.

Salah satu topik yang dibahas malam itu adalah cara terbaik untuk menghargai prestasi para pembuatan film.

Akhirnya, semua yang hadir pada malam itu setuju untuk mengadakan sebuah penghargaan tahunan.

Kemudian, kelompok tersebut mengalihkan perhatiannya untuk menciptakan sebuah piala yang sesuai.

Cedric Gibbons selaku art director dari Metro Goldwyn Mayer - sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk film yang bermarkas di Los Angeles, merancang patung ksatria yang berdiri di atas gulungan film.

Ksatria itu berpose seakan sedang mencengkeram pedang tentara salib.

Akademi tersebut akhirnya meminta pematung Los Angeles yang bernama George Stanley untuk mewujudkan desain buatan Cedric Gibbons dalam bentuk tiga dimensi.

Desain itulah yang akhirnya mewujud menjadi trofi paling terkenal di dunia hingga saat ini. 

Sejak ajang penghargaan tersebut digelar pada tahun 1929 di the Hollywood Roosevelt Hotel’s Blossom Room, sebanyak 3.048 patung telah dibuat.

Setiap Januari, tambahan patung emas baru dibuat di pabrik pengecoran logam Polich Tallix di Hudson, New York.

Piala Oscar memiliki tinggi sekitar 34 centimeter dengan berat hampir empat kilogram.

Figur ini menggambarkan lima hal yang berkaitan dengan film, yaitu pemeran, sutradara, produser, teknisi, dan penulis.

Meski desain patung selalu sama, ukuran dasar patung ini bervariasi hingga tahun 1945.

Ukuran standar Piala Oscar pada tahun 1945 itulah yang akhirnya diadopsi hingga saat ini.

Nama resmi penghargaan ini adalah Academy Award of Merit. Namun, ajang ini lebih terkenal dengan sebutan Oscar yang merupakan nama patung tersebut.

Tidak jelas bagaimana asal-usul nama Oscar.

Namun, sebuah cerita populer mengatakan bahwa setelah melihat piala tersebut untuk pertama kalinya, Margaret Herrick selaku pustakawan akademi yang pada akhrinya menjabat sebagai direktur eksekutif, menilai patung itu mirip dengan pamannya yang bernama Oscar.

Akademi tersebut tidak mengadopsi nama Oscar secara resmi sampai tahun 1939.

Namun, nama Oscar diketahui luas sejak tahun 1934 karena kolumnis Hollywood bernama Sidney Skolsky menggunakannya dalam sebuah artikel tentang kemenangan pertama aktris terbaik Katharine Hepburn.

Baca: Inikah Pesohor dengan Busana Terburuk di Ajang Piala Oscar 2018?

Piala Oscar terbuat dari perunggu padat dan berlapis emas 24 karat. Karena, kekurangan logam selama Perang Dunia II, selama tiga tahun trofi Oscar dibuat dari semen yang dicat.

Baru setelah perang usai, akademi mengundang para penerima penghargaan tersebut, untuk mengganti pialanya dengan trofi yang terbuat dari logam berlapis emas.

Lebih dari 80 tahun setelah gala diner di Los Angeles, kini Oscar telah benar menjadi simbol kualitas dan pencapaian tertinggi bagi insan film dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber oscar.org
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com