KOMPAS.com - Bau badan selalu diidentikkan dengan deodoran. Benda kecil ini kerap kali dianggap mampu untuk mencegah terjadinya bau badan.
Sayangnya meski telah menggunakan deodoran berulang kali, bau badan tetap saja melekat pada tubuh. Apa penyebab sebenarnya?
Penelitian Monell Chemical Senses Center mengungkap, bau badan yang dimiliki seseorang merupakan gangguan genetik yang lebih dikenal dengan “fish odor syndrome” (sindrom bau ikan).
Secara ilmiah, kondisi ini disebut trimethylaminuria (TMAU), yang disebabkan jumlah senyawa trimetilamin (TMA) yang berlebihan.
Baca juga: Cermati, 5 Jenis Santapan yang Bisa Picu Bau Badan
Akibatnya, seringkali penggunaan deodoran hanya dianggap sebagai pencegah sementara keluarnya aroma tak sedap.
TMAU merupakan suatu penyakit genetik, di mana gen turunan menghambat kemampuan tubuh untuk memecah TMA.
TMA dapat ditemukan dalam berbagai bahan makanan yang mengandung zat kolin seperti ikan laut, telur, hati, kacang kedelai dan kacang merah.
TMA dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan bau tak sedap. Bau tersebut akan dikeluarkan oleh tubuh melalui keringat, urin, dan napas.
Tingkatan TMA dan aroma yang dikeluarkan mampu menghasilkan lilin, dan berkurang tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi seseorang.
Seperti contoh bau yang dikeluarkan tubuh tersebut hanya dapat muncul jika seseorang mengonsumsi kacang-kacangan atau telur goreng.
Baca juga: 5 Makanan Penyebab Bau Badan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.