Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Badan Tak Hilang dengan Deodoran, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 06/03/2018, 13:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Meetdoctor

KOMPAS.com - Bau badan selalu diidentikkan dengan deodoran. Benda kecil ini kerap kali dianggap mampu untuk mencegah terjadinya bau badan.

Sayangnya meski telah menggunakan deodoran berulang kali, bau badan tetap saja melekat pada tubuh. Apa penyebab sebenarnya?

Penelitian Monell Chemical Senses Center mengungkap, bau badan yang dimiliki seseorang merupakan gangguan genetik yang lebih dikenal dengan “fish odor syndrome” (sindrom bau ikan).

Secara ilmiah, kondisi ini disebut trimethylaminuria (TMAU), yang disebabkan jumlah senyawa trimetilamin (TMA) yang berlebihan.

Baca juga: Cermati, 5 Jenis Santapan yang Bisa Picu Bau Badan

Akibatnya, seringkali penggunaan deodoran hanya dianggap sebagai pencegah sementara keluarnya aroma tak sedap.

TMAU merupakan suatu penyakit genetik, di mana gen turunan menghambat kemampuan tubuh untuk memecah TMA.

TMA dapat ditemukan dalam berbagai bahan makanan yang mengandung zat kolin seperti ikan laut, telur, hati, kacang kedelai dan kacang merah.

TMA dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan bau tak sedap. Bau tersebut akan dikeluarkan oleh tubuh melalui keringat, urin, dan napas.

Tingkatan TMA dan aroma yang dikeluarkan mampu menghasilkan lilin, dan berkurang tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi seseorang.

Seperti contoh bau yang dikeluarkan tubuh tersebut hanya dapat muncul jika seseorang mengonsumsi kacang-kacangan atau telur goreng.

Baca juga: 5 Makanan Penyebab Bau Badan

Monell juga melakukan penelitian terhadap 353 orang yang memiliki masalah bau badan.

Peneliti menguji tingkat urin peserta setelah mereka mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung kolin.

Penelitian menemukan 118 peserta memiliki kadar kimia dalam urin mereka, dan 65 persen peserta tidak menderita permasalahan bau badan.

Sementara hanya 3,5 persen peserta yang mengeluhkan tentang bau amis seperti istilah “fish odor syndrome”.

Mereka beranggapan tidak selamanya orang-orang dengan bau tak sedap mengeluarkan aroma seperti bau amis ikan.

Dalam beberapa kasus, antibiotik dapat menjadi solusi terbaik bagi masalah ini.

Kunjungi dokter dan konsultasikanlah permasalahan tersebut guna mendapatkan hasil maksimal.

Baca juga: Bolehkah Minum Antibiotik Saat Hamil?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Meetdoctor
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com