Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergandengan Tangan dengan Kekasih Mampu Redakan Nyeri

Kompas.com - 06/03/2018, 20:55 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdekatan dengan kekasih hati memang bisa membuat kita bahagia, bahkan meredakan nyeri yang sedang diderita. Hal ini bukan perasaan subjektif semata, tapi sudah dibuktikan secara ilmiah.

Periset menemukan bahwa memegang tangan kekasih dapat memperbaiki gelombang otak  yang akhirnya mampu meredam rasa sakit. Jadi, saat kita sedang merasa tidak nyaman atau nyeri, cobalah memegang tangan pasangan.

Riset dari University of Colorado ini menemukan bahwa semakin besar empati pasangan terhadap pasangannya yang sedang sakit, maka keseimbangan gelombang otak semakin aktif dan semakin banyak rasa sakit yang hilang.

"Interaksi fisik sebagai bentuk komunikasi di dunia modern ini semakin sedikit. Temuan ini menggambarkan kekuatan dan pentingnya sentuhan manusia," kata Pavel Goldstein yang memimpin penelitian ini.

Dalam penelitian ini, Goldstein dan timnya merekrut sekelompok pasangan heteroseksual, dengan usia antara 23 sampai 32 tahun yang telah menjalin hubungan setidaknya selama 1 tahun.

Para peneliti mengukur aktivitas gelombang otak peserta dengan Elektroensefalografi (EEG) selama 2 menit. Selama pengukuran itu, para peserta ada yang diminta untuk duduk dengan pasangan tanpa bersentuhan, lalu ada juga yang duduk bersama pasangan sembari berpengan tangan dan duduk di ruang terpisah dengan pasangannya.

Baca :5 Manfaat Menyehatkan dari Pelukan

Kemudian, peseta riset juga melakukan pemeriksaan EEG ulang saat mengalami nyeri ringan di lengannya.

Hasilnya, periset menemukan bahwa berkat kehadiran pasangan - dengan atau tanpa sentuhan - dapat meningkatkan keseimbangan gelombang alfa pada otak.

Panjang gelombang ini terkait dengan fokus perhatian. Jika para peserta riset saling berpegangan tangan ketika sakit, keseimbangan gelombang tersebut meningkat tajam.

Para periset juga menemukan bahwa ketika peserta riset dalam keadaan sakit dan sang kekasih tak dapat menyentuhnya, keseimbangan gelombang otak mereka berkurang.

Rasa sakit nampaknya benar-benar mengganggu keseimbangan interpersonal antara pasangan, dan sentuhan lah yang bisa membawa keseimbangan tersebut kembali. Rasa empati ketika pasangan sakit tidak dapat dikomunikasikan secara penuh tanpa adanya sentuhan.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com