JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang sedang belajar merias wajah, menyumbangkan suara di panggung, bermain musik, menggoreskan kuas dengan lentur di atas kertas, menjajakan makanan, bahkan hingga menyiapkan sebuah acara besar.
Tak ada yang berbeda dari orang pada umumnya. Mereka, para penyandang disbilitas juga bisa melakukan semua aktivitas seperti biasa.
Adalah Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dan Perhimpunan Jiwa Sehat Indonesia (PJS), dua organisasi yang menginisiasi acara "Perempuan Disabilitas Mengubah Dunia" di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Ira Askarina, Ketua Panitia sekaligus anggota PJS mengatakan, orang-orang banyak jenis disabilitas terlibat di acara tersebut. Mulai dari mereka yang tuna netra, tuna wicara, tuna rungu, down syndrome, hingga mereka yang memiliki gangguan seperti skizofrenia dan bipolar.
"Ini memang wanita disabilitas yang mengadakan acara ini. Tidak pakai EO (Event Organizer). Jadi yang kerja kami semua. Yang netra, tuli, mental disability. Tapi kalau yang berpartisipasi, semua (gender). Panitia 95 persen dari disabilitas," kata Ira saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2018).
Ira mengatakan, perempuan disabilitas masih mendapat stigma tertentu di masyarakat. Tak hanya kondisinya yang merupakan penyandang disabilitas, tapi juga gendernya yang seorang perempuan.
"Banyak sekali yang bisa diubah sebenarnya, dalam arti di sekitar kita. Misalnya mendobrak stigma yang banyak dialami disabilitas, mendobrak kekerasan seperti domestik dan kekerasan seksual, dan diskriminasi," tuturnya.
"Itu kan diskriminatif sekali. Yang dimaksud sehat jasmani dan rohani itu gimana? Itu kan seperti stigma bahwa yang 'tidak sehat' ini entah dia mengganggu, atau apa," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.