Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Wanita yang Berprofesi sebagai Penguji Mainan Seks

Kompas.com - 09/03/2018, 21:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang mantan bankir di Inggris memilih berhenti dari pekerjaannya kemudian beralih profesi sebagai penguji mainan seks profesional.

Wanita tersebut berkata bahwa gajinya sebagai penguji mainan seks memang tidak sebanyak ketika dia berprofesi sebagai bankir. Bahkan, hanya separuhnya. Tapi, dia merasakan kebahagiaan yang lebih.

Cara Douglas, wanita asal Inggris ini sekarang memiliki penghasilan sebesar 41.450 dolar atau sekitar 571 juta rupiah selama setahun bekerja untuk perusahaan penghasil mainan seks Lovehoney.

Perusahaan mainan seks tersebut mengatakan bahwa Douglas adalah salah satu penguji yang paling populer dan telah meninjau lebih dari 3.000 produk sejauh ini.

"Saya selalu menyukai mainan seks, jadi saya sangat beruntung bisa berkarier dari hobi saya," kata Douglas.

"Saya benci menjadi bankir dan sekarang saya dibayar untuk melakukan sesuatu yang sangat saya sukai. Saya menghasilkan setengah dari apa yang saya lakukan di bidang perbankan tapi saya bersenang-senang dua kali lebih banyak," tambahnya.

Douglas mengatakan bahwa suaminya, Darren, kadang juga terlibat dalam pekerjaanya.

"Jelas itu menyenangkan untuk dilakukan, tapi kalian harus mempertahankan profesionalisme dan menentukan aspek produk apa yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak," katanya.

Dia juga mengaku bahwa pekerjaa yang dilakoninya saat ini telah meningkatkan kehidupan seks dirinya dan suami. Menurutnya, aktivitas seksual sama halnya dengan otot. Semakin sering digunakan, maka akan semakin aktif.

Pada tahun 2016, seorang warga Australia bernama Paige Gregory mengungkapkan ia menjawab sebuah iklan pekerjaan untuk sebuah produk tester Lovehoney secara bercanda. Namun, apa yang dulu dimulainya sebagai pekerjaan paruh waktu segera berubah menjadi profesi tetap.

"Saya melihat iklan lowongan itu dan melamarnya, lalu saya mendapat wawancara. Ternyata ini tim yang ramah, saya suka sekali. Dan barang gratisan itu jelas bonus," papar Gregory.

Baca :Kisah Para "Detektif Cinta" di Negeri Singa...

Lulusan manajemen bisnis tersebut mengatakan bahwa dia ingin mengubah hal yang "tabu" mengenai mainan seks.

"Beberapa orang masih mengaitkan produk ini dengan pornografi, tapi jauh lebih dari itu," katanya.

Gregory mengatakan bahwa mainan seks yang baik harus memenuhi tiga kriteria. Kualitas adalah kriteria utama yang harus dimiliki oleh mainan seks.

Kriteria kedua, kata Gregory, mainan seks tidak boleh mengeluarkan suara karena aktivitas seksual dalah hal yang bersifat rahasia. Sementara untuk kriteria terakhir, mainan seks harus tahan air.

"Bagian dari peran saya adalah memastikan produk berkualitas tinggi. Jika saya tidak senang dengan itu, saya tahu pelanggan juga tidak akan menyukainya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com