Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Operasi "Filler" dan Tanam Benang Bisa Sebabkan Kematian

Kompas.com - 10/03/2018, 21:42 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kecantikan terus berkembang, dan semakin banyak anggota masyarakat yang melakukan beragam operasi untuk mendapatkan hasil optimal.

Salah satunya praktik estetika yang banyak dikenal orang adalah operasi filler dan tanam benang (threadlift).

Namun, saat ini masih banyak ditemukan penggunaan filler dan benang yang tidak tepat. Sehingga akhirnya, alih-alih menjadi cantik, yang didapat justru dampak buruk.

Operasi semacam itu lazim dilakukan untuk bagian tubuh seperti hidung, dagu, pipi, bahkan payudara dan organ intim.

Dokter spesialis bedah plastik sekaligus Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi), Irena Sakura Rini pun memberikan pandangannya.

Baca juga: Tindakan Bedah Plastik untuk Perindah Kantung dan Kelopak Mata

Dia mengatakan, filler, botox, maupun tanam benang sebetulnya adalah terapi yang tidak berbahaya.

Namun, yang menjadikan terapi itu berbahaya adalah saat dilakukan di tempat yang tidak seharusnya, dan dengan prosedur yang tidak tepat.

Risiko terburuknya adalah bisa menyebabkan kematian. Misalnya pada saat suntik filler payudara.

"Sangat berbahaya karena (filler) bisa masuk ke pembuluh darah besar saat tindakan penyuntikan yang berakibatkan serangan sesak mendadak."

"Ini akibat sumbatan pembuluh darah pada jantung dan paru yang bisa mengakibatkan kematian," ujar Sakura dalam paparan Perapi di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (10/3/2018).

Di samping itu, filler yang masuk ke sela kelenjar payudara pada akhirnya berpotensi menyulitkan pemeriksaan apabila tumbuh kanker payudara.

Sementara untuk bagian lainnya, -seperti hidung, pun tak berisiko lebih ringan.

Dia mengatakan, sepanjang garis senyum hingga pangkal hidung terdapat banyak pembuluh darah.

Baca juga: Lebih Baik Mana, Bernafas Lewat Hidung atau Mulut?

Nah, jika pengerjaan dilakukan oleh seseorang yang kurang memahami anatomidan dan tidak sesuai, maka bisa menimbulkan kesalahan fatal.

Dalam beberapa kasus, filler juga dilakukan bukan dengan bahan Hyalluronic Acid namun dengan bahan lain yang kurang tepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com