JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kecantikan terus berkembang, dan semakin banyak anggota masyarakat yang melakukan beragam operasi untuk mendapatkan hasil optimal.
Salah satunya praktik estetika yang banyak dikenal orang adalah operasi filler dan tanam benang (threadlift).
Namun, saat ini masih banyak ditemukan penggunaan filler dan benang yang tidak tepat. Sehingga akhirnya, alih-alih menjadi cantik, yang didapat justru dampak buruk.
Operasi semacam itu lazim dilakukan untuk bagian tubuh seperti hidung, dagu, pipi, bahkan payudara dan organ intim.
Dokter spesialis bedah plastik sekaligus Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi), Irena Sakura Rini pun memberikan pandangannya.
Baca juga: Tindakan Bedah Plastik untuk Perindah Kantung dan Kelopak Mata
Dia mengatakan, filler, botox, maupun tanam benang sebetulnya adalah terapi yang tidak berbahaya.
Namun, yang menjadikan terapi itu berbahaya adalah saat dilakukan di tempat yang tidak seharusnya, dan dengan prosedur yang tidak tepat.
Risiko terburuknya adalah bisa menyebabkan kematian. Misalnya pada saat suntik filler payudara.
"Sangat berbahaya karena (filler) bisa masuk ke pembuluh darah besar saat tindakan penyuntikan yang berakibatkan serangan sesak mendadak."
"Ini akibat sumbatan pembuluh darah pada jantung dan paru yang bisa mengakibatkan kematian," ujar Sakura dalam paparan Perapi di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (10/3/2018).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan