Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan, Cermati Tips Aman "Filler" dan Tanam Benang

Kompas.com - 11/03/2018, 07:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan tren praktik estetika yng terus berkembang, banyak orang yang berkeinginan untuk mempercantik bentuk wajahnya dengan serangkaian metode.

Seperti tanam benang, filler, botox, dan cara lainnya.

Namun, tak sedikit pula yang mengalami kegagalan, dan harus menelan pil pahit karena wajah mereka malah mendapatkan masalah serius.

Serangkaian sesi bedah akhirnya harus dilakukan untuk memperbaiki wajah mereka, agar kembali seperti sedia kala. Uang yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

Tentu saja, praktik estetika wajah bukanlah hal yang terlarang. Jika dilakukan secara tepat oleh ahlinya, maka hal itu tak akan menjadi masalah.

Lantas, apa yang harus kita lakukan agar tak mendapatkan masalah di kemudian hari?

Baca juga: Hati-hati, Operasi Filler dan Tanam Benang Bisa Sebabkan Kematian

Dokter spesialis bedah plastik sekaligus Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi), Irena Sakura Rini memberikan saran.

Dia mengatakan, siap apun yang hendak melakukan tindakan estetika terhadap wajah, harus pergi ke dokter yang kompeten.

Sebelumnya, kenali betul apa alasan untuk melakukan tindakan tersebut.

"Jangan hanya ikut-ikutan (tren)," kata Sakura dalam paparan Perapi di Hotel Shangri La Jakarta, Sabtu (10/3/2018).

Sebelum tindakan dilakukan, calon pasien harus benar-benar "cerewet" alias kritis menanyakan rinciannya. Misalnya, menanyakan bahan yang akan digunakan.

Dia mengatakan, Perapi bisa menjadi opsi untuk tempat bertanya sebelum memutuskan sebuah tindakan.

Terdapat 204 dokter bedah plastik di Indonesia yang seluruhnya tercatat di Perapi. Daftarnya bisa didapatkan di situs resmi www.perapisurgeon.org.

"Bisa juga tanya lewat email ke Perapi untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat bagaimana bahan-bahannya, lalu bagaimana pemakaiannya," ucap Sakura.

Hyalluronic Acid adalah bahan yang biasanya digunakan. Sakura mengatakan, dosisnya tak boleh lebih dari 2cc.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com