Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2018, 13:10 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Air Jordan adalah salah satu seri sneakers paling fenomenal. Hingga seri ke-32, Air Jordan tetap ditunggu para penggila sneaker (sneakerhead).

“Beli Air Jordan itu kalau beli mobil seperti beli BMW atau Mercy (Mercedez-Benz),” kata content creator sneaker, Anugrah Aditya kepada Kompas Lifestyle, beberapa waktu lalu.

Pemilik saluran Youtube “AdityalogyTV” ini mengungkapkan, Air Jordan, lewat Nike, membangun citranya sejak lama dan terbukti masih bertahan hingga kini. Sama seperti merk-merk mobil seperti BMW dan Mercy yang membangun citra mewah mereka sejak dulu.

“Seluruh sneakers (lifestyle) ini dimulai sama satu sepatu, Air Jordan 1, sepatu pertama Michael Jordan warna merah yang dipakai saat bermain di NBA,” katanya.

Sepatu itu menjadi polemik lantaran dilarang oleh NBA, sampai akhirnya dikenakan penalti karena tetap dipakai. Nike bersedia menanggungnya.

Efek positifnya, isu itu pun meluas dan orang berbondong-bondong ingin memiliki sepatu itu. Tak berhenti di situ, melihat pasar besar, maka Air Jordan mengeluarkan seri-seri selanjutnya dengan desain ciamik dan teknologi mumpuni. 

“Dan pada waktu eranya, hampir semua sepatu yang dipakai Michael Jordan itu ikonik,” katanya.

Memang, Air Jordan sudah sampai seri ke-32 dengan desain beragam dan teknologi terkini. Tapi, beberapa seri seperti Air Jordan 1, Air Jordan 3, Air Jordan 4 hingga Air Jordan 11 kembali dikeluarkan dengan beragam desain dan kolaborasi.

Sebut saja kolaborasi Air Jordan 4 x Levi’s yang langsung diserbu para sneakerhead. Lalu rilisan baru-baru ini, Air Jordan 1 Retro High OG Bred Toe. 

Koleksi-koleksi tersebut dikeluarkan untuk memberikan kesempatan para pecinta Air Jordan yang dulu tidak bisa membeli. Nah, tapi bagaimana mereka yang dulu bukan di era Michael Jordan, tapi menjadi penggila sneaker ini?

Produk Nike Air Jordan menjadi salah satu merek yang paling populer di ajang Sneakerpeak Vol 2 di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Acara bagi penggemar dan kolektor sneakers ini diikuti oleh lebih dari 68 tenant dan akan berlangsung hingga Minggu, 19 November mendatang.KOMPAS.com/GLORI K WADRIANTO Produk Nike Air Jordan menjadi salah satu merek yang paling populer di ajang Sneakerpeak Vol 2 di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Jumat (17/11/2017). Acara bagi penggemar dan kolektor sneakers ini diikuti oleh lebih dari 68 tenant dan akan berlangsung hingga Minggu, 19 November mendatang.
Tak lain, alasannya adalah status dari Air Jordan itu sendiri yang kini berada di atas.

Air Jordan berhasil duduk di atas puncak status sneaker. “Anak-anak yang enggak nonton Michael Jordan dan enggak relevan lagi, mereka punya pengetahuan kalau Air Jordan labelnya sudah di atas,” katanya.

“Sama seperti beli ponsel Apple, mungkin saat ini sudah banyak ponsel dengan teknologi melebihi Apple, tapi Apple adalah lifestyle brand. Dan itu juga terjadi pada Air Jordan,” imbuhnya.

Namun, Aditya mengakui kalau Air Jordan di atas seri 30 sudah memiliki teknologi mumpuni untuk olahraga basket. Kendati teknologinya presesi, Air Jordan diakui tetap mengombinasikan desain yang atraktif.

Sementara itu, produk spesialist Nike Indonesia, Prizka Rahmanisa mengakui bahwa Air Jordan adalah salah satu keberhasilan Nike dalam membuat siluet sepatu yang hingga kini masih digilai.

“Ke depan, kita akan berusaha menciptakan sepatu yang siluetnya bisa dipertahankan cukup lama,” kata Prizka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com