KOMPAS.com - Banyak orang menggunakan deodoran sebelum memulai hari mereka. Namun ada banyak rumor yang beredar seputar bahaya deodoran.
Selain (katanya) menyebabkan kanker payudara, memakai deodoran setiap hari juga disebut bisa mengakibatkan impotensi. Benarkah begitu?
Dugaan bahaya deodoran ini berangkat dari kandungan phtalate dan triklosan di dalamnya. Triklosan adalah agen antibakteri yang bisa membunuh bakteri penyebab bau badan. Sementara itu, phtalate adalah agen perekat yang membantu produk bisa tetap menempel pada kulit.
Phthalate juga mampu membuat aroma deodoran bertahan lama. Kedua zat aktif ini telah lama dikaitkan dengan gangguan keseimbangan hormon yang berefek negatif pada sistem reproduksi pria.
Jika menumpuk terlalu banyak dalam tubuh, phtalate dan triclosan akan terperangkap dalam sel dan darah sehingga mengganggu sistem endokrin yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.
Beberapa jenis hormon yang terganggu karena adanya dua kandungan ini dalam tubuh antara lain hormon tiroid dan testosteron.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa hormon tiroid yang rendah dapat menyebabkan kadar testosteron rendah, hormon yang penting untuk fungsi reproduksi dan kesuburan pria. Hipotiroidisme juga bisa dikaitkan dengan rendahnya libido atau impotensi.
Beberapa penelitian kecil kemudian menunjukkan bahwa hipotiroidisme dapat memengaruhi produksi dan proses pematangan sperma.
Beberapa riset juga menunjukkan bahwa masalah kesuburan pria juga terkait dengan hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif). Ini menunjukkan bahwa sistem endokrin harus berfungsi baik untuk menjaga keseimbangan hormon tubuh.
Selain itu, Heather Patisaul, Ph.D., seorang profesor ilmu biologi di North Carolina State University menyatakan bahwa phthalates dalam deodoran diduga memiliki efek negatif pada perkembangan saraf.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.