Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2018, 06:37 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Bau badan bisa menjadi mimpi buruk banyak orang. Aroma yang tak sedap itu umumnya diatasi dengan produk-produk deodoran dan antiperspirant yang mudah ditemukan di mana-mana.

Namun karena kondisi tubuh orang yang berbeda-beda, seseorang mungkin saja menghasilkan lebih banyak keringat dibandingkan orang lain. Atau ada juga orang yang produksi keringatnya sangat sedikit sampai tidak memerlukan deodoran dan antiperspirant.

Keringat dan bau badan dapat terjadi ketika kita melakukan aktivitas fisik, ketika udara panas, atau ketika kita merasa gugup dan stres.

Tubuh memiliki dua jenis kelenjar keringat utama yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin paling banyak terdapat dalam tubuh dan letaknya dekat dengan permukaan kulit. Sementara kelenjar apokrin banyak terdapat pada bagian folikel rambut seperti misalnya ketiak dan selangkangan.

Ketika suhu tubuh meningkat, kelenjar ekrin akan mengeluarkan cairan yang kita kenal sebagai keringat ke permukaan kulit, untuk mendinginkan suhu tubuh. Keringat yang dikeluarkan kelenjar ekrin terdiri dari air dan garam.

Sementara kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang bertekstur lebih berat jika dibandingkan dengan keringat yang dihasilkan kelenjar ekrin. Keringat ini juga biasanya akan dihasilkan lebih banyak terutama ketika seseorang mengalami stres emosional.

Meskipun cairan keringat yang dihasilkan tidak memiliki bau, tetapi ketika bercampur dengan bakteri yang terdapat di kulit (terutama bagian ketiak dan selangkangan), keringat bisa menimbulkan aroma tubuh yang tidak sedap.

Baca juga : Bau Badan Tak Hilang dengan Deodoran, Apa Sebabnya?

Nah untuk menghadapinya, banyak orang kemudian menggunakan produk-produk seperti deodoran dan antiperspirant.

Meskipun sering dikira sama, tetapi sebenarnya kedua jenis produk ini berbeda. Deodoran bekerja dengan cara menyerang bakteri yang bisa menghasilkan bau badan.

Tidak jarang deodoran mengandung alkohol atau komponen antibakteri seperti triklosan misalnya, ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan dimana bakteri tidak bisa hidup atau berkembang biak.

Menurut U.S. Food and Drug Administration, deodoran diklasifikasikan sebagai kosmetik, berbeda dengan antiperspirant yang diklasifikasikan sebagai obat-obatan.

Fungsi utama antiperspirant adalah mencegah munculnya keringat dengan cara membentuk gel dan menyumbat kelenjar keringat.

Baca juga : Benarkah Keseringan Pakai Deodoran Bisa Menyebabkan Impoten?

Selain menggunakan produk di atas (sebaiknya pilih yang aman), untuk mencegah bau badan muncul tiba-tiba, kita bisa melakukan beberapa hal berikut:

1. Jaga kebersihan diri

Sebagai salah satu penyebab bau badan, bakteri sebenarnya dapat dicegah dengan cara rajin menjaga kebersihan. Mandi minimal satu kali sehari merupakan salah satu cara ampuh mencegah munculnya bau badan karena dapat mengurangi jumlah bakteri dalam tubuh.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com