Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2018, 14:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas merajut saat ini memang tak lagi identik dengan hobi kaum nenek. Saat ini banyak orang muda yang juga bergabung dalam komunitas merajut. Tak sekedar hobi, ternyata kegiatan ini punya efek positif.

Selain menghasilkan sweter atau kerajinan tangan yang bermanfaat, ternyata merajut dapat mengurangi tingkat depresi dan kecemasan, memperlambat timbulnya demensia, dan mengalihkan pikiran dari rasa sakit.

Diterbitkan oleh Knit for Peace, temuan ini merupakan hasil penelitian lanjutan terhadap penelitian sebelumnya yang menganalisis manfaat dari merajut.

Dkutip dari The Independent, menurut Knit for Peace, jejaring 15.000 perajut di Inggris, ada bukti penting yang menunjukkan bahwa merajut bermanfaat bagi pikiran dan tubuh yang sehat.

Komunitas ini memutuskan untuk mengetahui lebih lanjut manfaat merajut setelah banyak dari anggota mereka mengklaim mengalami peningkatan kesehatan secara keseluruhan setelah melakukan hobi tersebut. Hasilnya positif.

"Ada sejumlah besar penelitian yang menunjukkan bahwa merajut memiliki manfaat kesehatan fisik dan mental, sehingga memperlambat timbulnya demensia, melawan depresi dan mengalihkan perhatian dari rasa sakit parah,” demikian laporan tersebut.

Salah satu penelitian tahun 2007 yang dilakukan oleh Harvard Medical School’s Mind and Body Institute, menemukan bahwa merajut menurunkan denyut jantung, dengan rata-rata 11 denyut per menit, dan menyebabkan kondisi rileks, persis seperti melakukan yoga.

Selain efek menenangkannya, merajut selimut atau sepasang sarung tangan bisa mengalihkan perhatian dari rasa sakit parah. 

Pasalnya, gerakan berulang saat merajut membuat pelepasan pola menenangkan serotonin, yang bisa mengangkat mood dan menekan rasa sakit, menurut temuan tersebut.

Selain itu, sebuah penelitian 2011 yang dilakukan oleh Mayo Clinic terhadap orang berusia di atas 70 tahun menemukan bahwa mereka yang merajut menurunkan risiko gangguan kognitif ringan dan kehilangan ingatan.

Hobi yang sering dikaitkan dengan lansia ini juga dapat membantu melawan kesepian.

"Ini adalah aktivitas ramah yang membantu mengatasi keterasingan dan kesepian, yang selama ini menghinggapi para lansia. Ini adalah keterampilan yang bisa dilakukan saat penglihatan dan kekuatan berkurang,” tulis laporan tersebut.

Temuan ini juga didukung oleh survei Knit for Peace terhadap 1.000 anggota mereka.

Menurut survei tersebut, 70 persen menyatakan bahwa mereka percaya bahwa merajut meningkatkan kesehatan mereka. Alasannya, merajut membuat mereka merasa rileks.

Responden survei juga mengungkapkan bahwa merajut membantu mereka mengatasi rasa sakit, dengan 21,4 persen melaporkan rajutan membantu meringankan rasa sakit radang sendi.

Dalam laporan tersebut disebutkan, lembaga ini percaya bahwa merajut dapat membantu mencegah orang-orang yang perlu mengunjungi dokter terus-menerus.

Bahkan, membantu mereka merasa lebih bahagia, tidak merasa asing, dan lebih sehat.

Nah, apakah tertarik buat mencoba merajut?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com