Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis di Balik Kesuksesan "Lingerie" Victoria's Secret...

Kompas.com - 14/03/2018, 22:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jutaan wanita berbelanja pakaian dalam Victoria's Secret setiap tahunnya. Setidaknya, angka itulah yang dilansir dalam laman Business insider.

Perusahaan tersebut telah membuat lingerie menjelma menjadi kebutuhan sehari-hari, bukan lagi -hanya, untuk suatu momen yang dianggap 'seksi'.

Kendati demikian, ada satu hal yang perlu dicatat. Merek pakaian dalam wanita ini sebenarnya bukan dirancang untuk kaum hawa.

Sebab, awalnya perusahaan tersebut awalnya merancang pakaian dalam untuk lelaki.

Sejarah mencatat, Victoria's Secret resmi diluncurkan pada tahun 1977. Roy Ramond adalah orang di balik kesuksesan perusahaan pakaian dalam ini.

Baca juga: Selalu Aktif dan Bugar, Ini Rahasia Bidadari Victorias Secret

Awalnya, Roy Ramond ingin membeli lingerie seksi untuk sang istri sebagai hadiah.

Namun karena malu membelinya di pusat perbelanjaan, Ramond lalu berpikir mendirikan perusahaan pakaian dalam yang akan memfasilitasi pria.

Tujuannya, agar pria nyaman saat harus membeli lingerie untuk kekasih mereka.

Roy Ramond kemudian meminjam uang di bank sebesar 40 ribu dolar AS atau saat ini setara dengan Rp 549 juta.

Tak hanya itu, dia pun meminjam uang dari mertuanya dengan jumlah yang kurang lebih sama.

Dengan uang pinjaman tersebut, dia lalu membuka toko yang bernama Victoria's Secret.

Tahun pertama, toko tersebut mampu meraup untung sebesar 500.000 dolar AS atau setara Rp 6,8 miliar.

Kemudian, dia membuat sebuah katalog, dan membuka tiga gerai lagi.

Namun saat menjalankan bisnisnya tersebut, Roy Ramond mengalami kebangkrutan.

Roy Ramond nampaknya lupa, bahwa dia seharusnya -juga, menjual pakaian dalam wanita untuk para wanita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com