Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengikuti Pola Makan Nenek Moyang dengan Diet Primal

Kompas.com - 15/03/2018, 11:19 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Sekarang ini, banyak sekali variasi diet untuk menurunkan berat badan atau untuk kepentingan lainnya. Dari diet paleo, diet keto, diet mayo, dan lain lain.

Diet primal juga hadir dengan banyak manfaat yang diklaim. Apakah kamu sudah tahu tentang diet primal ini? Apa saja khasiatnya bagi kesehatan dan apakah manjur? Apa makanan yang tidak diperbolehkan untuk orang yang menjalani diet primal?

Pelaku diet ini tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan apa pun yang tidak tersedia saat zaman nenek moyang dahulu, yakni makanan olahan. Contohnya kripik kentang, makanan instan, dan lain-lain yang pembuatannya terkait dengan teknologi.

Orang yang mengikuti diet primal tentu akan lebih mudah melakukannya jika memasak sendiri semua bahan-bahannya, ketimbang harus membeli makanan yang sudah jadi.

Pasalnya, sebagian besar makanan siap saji yang tersedia di supermarket telah melalui berbagai proses pengolahan dan sangat mungkin ditambahkan bahan pengawet. Bahan pengawet adalah salah satu zat yang tidak diizinkan dalam diet primal.

Adapun makanan lainnya yang tidak diperbolehkan yaitu:

  • Gula, kecuali gula alami seperti madu atau sirup maple
  • Kacang-kacangan olahan
  • Gandum dan beras
  • Alkohol
  • Kedelai
  • Minyak nabati olahan
  • Makanan kemasan lainnya yang sudah diproses, seperti biskuit

Apa makanan yang boleh dikonsumsi oleh orang yang menjalani diet primal?

  • Biji-bijian
  • Buah-buahan
  • Sayuran
  • Daging
  • Ikan
  • Susu murni yang belum dipasteurisasi
  • Produk susu (keju dan kefir)

Pada intinya, makanan yang dikonsumsi dalam diet primal ini harus alami, segar, dan organik. Setiap makanan yang memang bisa dikonsumsi dalam bentuk mentah dengan aman (misalnya biji-bijian dan buah), harus dimakan mentah untuk mendapatkan nilai gizi yang maksimal.

Baca juga : Diet DASH Tak Cuma Atasi Lemak, tapi Juga Depresi, Benarkah?

Untuk apa melakukan diet ini?

Kita mungkin bisa menyimpulkan bahwa diet ini adalah sebuah gaya hidup berdasarkan pada pemilihan makanan yang alami, sedikit pemrosesan, dan makanan yang dipilih sering dikonsumsi oleh nenek moyang dari zaman dahulu.

Artinya, konsep diet ini menekankan penggunanya untuk meminimalisir asupan dari makanan yang diproses, dan lebih banyak makanan yang alami seperti buah, sayur, minyak-minyak tertentu, dan juga produk susu.

Prinsip mengurangi makanan yang diproses pada diet primal bertujuan untuk mengurangi jumlah gula yang dikonsumsi.

Oleh karena itu, diet ini diklaim bisa memberikan manfaat:

  • Menurunkan berat badan
  • Mengecilkan ukuran pinggang
  • Menstabikan tekanan darah
  • Merasa lebih kenyang setelah konsumsi makanan dengan konsep primal diet
  • Memperbaiki profil lemak tubuh

Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih jauh untuk membuktikan sejauh apa efek diet ini terhadap manfaat-manfaat yang diklaim tersebut.

Ilustrasi biji-bijianpeangdao Ilustrasi biji-bijian

Apa bedanya diet primal dengan diet paleo?

Bagi yang memerhatikan macam-macam diet, pasti bertanya-tanya kenapa diet ini sangat mirip dengan diet paleo. Keduanya sama-sama mendorong konsumsi makanan yang tidak banyak melewati proses olahan. Namun, keduanya tetap memiliki perbedaan, antara lain:

Dalam diet paleo susu dan produk olahan susu harus dihindari. Sedangkan pada diet primal susu dan produk susu dianggap sebagai sumber lemak yang menyehatkan. Khususnya susu yang masih alami belum dipasteurisasi serta produk susu seperti kefir dan keju.

Diet paleo tidak membolehkan konsumsi kopi, sedangkan primal diet memperbolehkannya.

Baca juga : Diet Paleo, Rahasia Langsing Bidadari Victorias Secret

Apa diet ini menyehatkan?

Masih sedikit penelitian yang melihat dampak diet ini terhadap kondisi kesehatan. Namun menurut Leslie Bonci, RD, seorang ahli gizi yang tersertifikasi dari University of Pittsburgh Medical Center, diet primal memiliki dampak positif dan juga negatif.

Secara keseluruhan konsep diet ini adalah alternatif yang baik untuk mengurangi asupan makanan olahan yang sudah semakin sering dikonsumsi zaman sekarang. Makanan olahan mengandung berbagai zat pengawet, gula, garam, dan bahan tambahan lainnya yang bisa berbahaya bagi tubuh jika terlalu banyak dikonsumsi.

Akan tetapi, diet primal berpotensi meningkatkan konsumsi lemak jenuh lebih tinggi. Asupan lemak jenuh yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol secara total.

Pembatasan biji-bijian dan kacang-kacangan dari diet primal ini juga mengurangi pilihan sumber serat, vitamin, dan mineral yang seharusnya bisa didapatkan oleh tubuh.

Pada akhirnya sehat atau tidaknya diet primal bagi tubuh tergantung pada masing-masing orang yang menjalankan diet ini.

Jika asupan dari sumber lemaknya bisa terkontrol, dan asupan serat, vitamin mineral dari kacang dan biji-bijian masih dapat terpenuhi, tentunya ini aman-aman saja untuk tubuh.

Baca juga : Simak, 6 Diet Layak Coba di Tahun 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com