Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Heran Ada Perempuan Dandan Hingga Satu Jam

Kompas.com - 17/03/2018, 10:10 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku heran dengan perempuan yang menghabiskan waktu berdandan hingga satu jam lamanya.

Hal itu diungkapkan Susi saat menghadiri Beuatyfest Asia 2018.

Susi mengaku menghabiskan waktu paling lama 45 menit untuk bersiap-siap. Waktu tersebut sudah termasuk mandi, berpakaian dan berdandan.

"Saya tidak habis pikir kalau ada perempuan mau ke acara, habis sejam (dandan). Tidak habis pikir saya," kata Susi di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/3/2018).

Menurutnya, dengan berdandan terlalu lama seseorang sudah menghabiskan waktu yang berharga. Dulu ia sempat berdandan saat mau menghadiri acara penting, namun ia menyadari waktu yang terbuang terlalu lama.

Kini, Susi mengaku hanya berdandan sederhana pada acara-acara penting. Untuk sehari-hari, wanita kelahiran Pangandaran itu hanya mengenakan produk minimal seperti bedak.

"(Kalau dandan satu jam), kalau lima hari lima jam. Lima jam dalam sehari berarti seperlima, 20 persen. Kalau masih punya lifetime 50 tahun lagi, berarti 10 tahun sudah habis waktu untuk makeup," tuturnya.

"Anda mau cantik, boleh. Tapi kalau ngabisin waktu, then what?"

Menurutnya, untuk terlihat cantik seseorang cukup merasa ceria dan gembira. Jika seseorang memiliki jiwa yang positif maka kecantikan dari dalam akan terpancar

Sebaliknya, mereka yang selalu berpikiran negatif akan memiliki wajah yang berkerut.

Untuk merasa cantik, seorang perempuan menurutnya juga harus memiliki percaya diri. Percaya diri tersebut dibangun dengan memiliki banyak pengetahuan.

"Kita mesti confident. Kalau tidak punya confidence, akan salah tingkah. Kalau sudah salah tingkah tidak kelihatan cantiknya. Untuk bisa confident harus punya banyak pengetahuan. Orang yang isi dan tidak isi kepalanya pasti lain," kata dia.

Anak-anak muda saat ini menurutnya diuntungkan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Pencarian informasi pun semakin mudah didapatkan. Berbeda dengan saat dirinya masih muda dulu.

Namun, ia menyayangkan bahwa 50 persen pengguna internet dan media sosial justru menggunakan waktunya untuk mencari hal-hal tidak bermanfaat.

Dengan teknologi di genggaman tangan, Susi berharap anak-anak muda bisa lebih bijak mengatur waktu. Misalnya, mengalokasikan waktu untuk kegiatan bermanfaat seperti membaca.

"Disiplin. Berapa persen untuk baca. Anda kan bisa bikin time table, bisa apa saja. Dunia ada di genggaman tangan kita. You can learn anything jadi jangan buang waktu untuk yang tidak perlu," kata Susi.

"Beauty is important. Tapi kalau setiap hari cuma buka "apa kelebihan powder ini, produk ini", what's best for your skin, that waste your time. Dan Anda tidak akan pede-pede," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com