Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/03/2018, 14:00 WIB

KOMPAS.com - Tumpukan pernak-pernik di laci, baju yang digantung di belakang pintu, atau tas yang lebih dari satu di sudut ruangan, mungkin adalah pemandangan yang sering kita jumpai di rumah.

Selalu ada rasa sayang dan takut untuk mengurangi jumlah barang yang kita simpan di rumah. Padahal, sejujurnya kita sering bingung mau disimpan di mana lagi baju, buku, atau hiasan rumah, yang selalu kita beli.

Para ahli psikologi mengungkapkan, barang-barang yang menumpuk itu sebenarnya bisa jadi sumber stres kita yang sering tidak disadari.

"Jika rumah, mobil, atau meja kerja kita, sering terlihat penuh dan berantakan, kita akan merasa kewalahan dan terbebani," kata psikolog Sherry Benton PhD.

Sebaliknya, ketika ruangan terasa lega dan rapi, kita pun akan merasa tenang.

Penelitian tahun 2009 yang dimuat dalam The Personality and Social Psychology Bulletin menunjukkan, wanita yang menggambarkan kondisi rumahnya berantakan cenderung lebih mudah depresi.

Sebenarnya ini tidak mengejutkan, karena banyak penelitian mengaitkan antara rumah yang rapi dengan kebiasaan sehat pemiliknya. Pemilik rumah yang rapi cenderung lebih sering bergerak aktif atau makan sehat.

Menurut Benton, kondisi pikiran kita dan ruangan di rumah ternyata saling terkait.

"Ketika seseorang merasa panik, depresi, atau cemas, sulit baginya untuk fokus mengatur satu ruangan. Malah, kebiasaan menimbun barang seringkali merupakan gejala dari gangguan mental," katanya.

Keinginan membereskan ruangan juga sangat terkait dengan mood, terkadang orang merasa ada bagian yang harus diutamakan dibanding yang lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke