Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos dan Fakta, Makanan yang Bikin Anak Obesitas

Kompas.com - 19/03/2018, 14:30 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Meetdoctor

Yang perlu diperhatikan adalah adanya penambahan gula dalam proses pembuatan jus buah. Karena tambahan gula inilah yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kegemukan bila dikonsumsi berlebihan.

Baca juga: Makanan Cepat Saji Serang Sistem Kekebalan Tubuh
 
Mitos: Makanan siap saji atau frozen food menyebabkan kegemukan, lebih baik konsumsi makanan organik.

Fakta: Jangan rancu antara makanan beku atau siap saji dengan beberapa jenis processed food (makanan olahan) yang tinggi karbohidrat sederhana dan lemak.

Buah atau sayur beku tidak kehilangan zat gizinya dan tetap baik untuk kesehatan.

Berbeda dengan beberapa jenis makanan olahan yang telah kehilangan banyak kandungan zat gizi mikro dan dalam proses pembuatannya, ditambahkan tepung dan gula yang merupakan karbohidrat sederhana, dan mengandung banyak lemak jenuh.

Jenis makanan olahan yang tinggi karbohidrat sederhana dan lemak contohnya burger, kentang goreng, ayam goreng tepung, nugget, sosis, yang biasanya dimasak dengan cara digoreng, sehingga menambahkan kandungan lemaknya.

Kandungan karbohidrat sederhana dan lemak yang tinggi inilah yang akan berkontribusi terhadap kegemukan.

Karena itu, walau jenis makanan olahan itu dibuat sendiri di rumah dengan bahan-bahan organik, jenis makanan olahan yang tinggi karbohidrat sederhana dan lemak tersebut tetap akan berkontribusi terhadap kegemukan.

Baca juga: Anak Kegemukan Berisiko Depresi
 
Mitos: Gorengan menyebabkan kegemukan

Fakta: Gorengan biasanya dibuat dari berbagai bahan makanan yang dicampur tepung dan digoreng dengan minyak.

Walaupun bahan makanan tersebut awalnya segar, tetapi perubahan terjadi saat penambahan tepung dan minyak dalam proses menggoreng.

Gorengan pun menjadi makanan yang banyak mengandung karbohidrat sederhana, lemak, dan berkalori tinggi yang tentunya akan berkontribusi terhadap kegemukan.

Baca juga: Cara Mudah Merebus dan Mengupas Telur
 
Mitos: Telur mengandung banyak kolesterol dan perlu dihindari.

Fakta: Telur memang mengandung kolesterol, tetapi tidak otomatis kolesterol yang kita makan akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Yang lebih berperan dalam meningkatkan kadar kolesterol darah adalah lemak jenuh dan lemak trans.

Telur mengandung banyak zat gizi penting yang dibutuhkan anak, sehingga tetap dapat dikonsumsi sebagai salah satu lauk bergizi bagi anak.

Baca juga: 4 Makanan Bergizi yang Bisa Berubah Menjadi Racun
 
Dokter Dian Novita Chandra, M.Gizi di laman Meetdoctor berbagi tips untuk mengatasi persoalan ini. 

Variasikan makanan yang dikonsumsi anak. Hati-hati agar tidak menjadikan makanan-makanan tertentu sebagai makanan terlarang atau makanan yang hanya diberikan bila anak berprestasi (reward).

Sebab, hal ini akan menjadikan anak merasa makanan tersebut adalah makanan terbaik yang menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan saat mengonsumsinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Meetdoctor
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com