Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Tidak Hanya Seragam, Jangan Ragu Memakai Batik Setiap Saat...

Kompas.com - 19/03/2018, 19:15 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 23 desainer dengan 19 peragaan busana akan meramaikan panggung Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) yang diselenggarakan mulai 19-23 Maret 2018.

Salah satu yang ditonjolkan adalah kolaborasi unik nan stylish yang akan dipertunjukkan pada special curated show dengan tema "kain".

Senior Manager Event & Promotions, and Creative Service PT Plasa Indonesia Realty Tbk, Ria Juwita, menjelaskan bahwa kain adalah warisan negeri yang harus terus dilestarikan.

Tak hanya kain batik tulis, namun PIFW akan turut mengangkat sutra ATMB.

"Misi dan visi kami ingin mengubah persepsi bahwa batik adalah untuk seragam. Tidak. Batik bisa elegan, kasual, formal. Jangan ragu memakai batik setiap saat," kata Ria dalam konferensi pers di Plaza Indonesia, Senin (19/3/2018).

Adapun konsep umum PIFW Spring/Summer 2018 akan menonjolkan desain catwalk megah dengan permainan multimedia serta nuansa yang ceria dan dinamis.

"Tentunya kami juga menyelaraskan dengan fesyen dunia yang kini sedang booming dengan motif bunga-bunga dengan warna-warni yang cantik," tuturnya.

Special curated show yang akan menampilkan beragam koleksi kolaborasi unik akan diselenggarakan pada hari terakhir, yakni Jumat 23 Maret 2019.

Di antaranya kolaborasi Parang Kencana dan Wilsen Willim, Alleira Batik dan Rama Dauhan serta Iwan Tirta Private Collection dan Kraton Auguste Soesastro.

Baca juga : Tak Usah Bingung Pilih Batik yang Sesuai, Cukup Ikuti Tips Ini

"Apa yang ditampilkan diharapkan dapat menjadi inspirasi dan tren dengan nuansa etnik, yang sekaligus juga melestarikan dan memperkenalkan keunggulan tekstil tradisional Indonesia," tuturnya.

Koleksi kolaborasi unik yang akan ditampilkan pada hari tersebut, misalnya, Parang Kencana dan Wilsen Willim. Wilsen menjelaskan koleksi unik yang akan ditampilkannya, yakni eksplorasi batik dalam cutting yang berbeda dengan tema grunge.

"Tema grunge yang dianggap tidak mungkin untuk dipasangkan dengan batik," ujar Wilsen.

Secara keseluruhan, Wilsen membuat koleksinya dari segi fotografi dan gaya akan lebih mengarah pada surealis. Ia mengaku warna-warna yang akan ditampilkannya cenderung eksplorasi yang baru.

"Aku biasanya selalu bekerja dengan putih, not even black. Sekarang dominan hitam, ada splash blue dan fushia," ucapnya.

Koleksi unik lainnya, misalnya Alleira Batik dan Rama Dauhan yang akan menonjolkan sisi muda dan dinamis dari desain seorang Rama Dauhan dikawinkan dengan kain khas Alleira.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com