Pada kenyataannya, tidak semua orang akan patuh terhadap dietnya atau bahkan melakukan hal yang salah saat mengurangi makan. Ada yang menganggap sudah mengurangi makan, tapi masih saja minum minuman tinggi kalori (es teh manis atau soda misalnya).
Ada juga orang yang memaksakan diri untuk memotong kalori terlalu banyak, misalnya 1.400 kalori. Jadi mungkin saja berat badan turun dengan cepat, tapi tidak akan bertahan lama karena tubuh kekurangan nutrisi penting. Inilah yang membuat kecepatan turunnya berat badan berbeda-beda bagi setiap orang.
Baca juga : Tips Jitu Menghindari Godaan Makan Makanan Tidak Sehat
4. Kondisi stres
Menurut dr. Pamela Peeke dalam laman Prevention, stres bisa menghambat proses berat badan turun atau bahkan malah menambahkan berat badan. Setiap kali stres, otak akan melepaskan hormon adrenalin. Hormon ini membuat tubuh cenderung menyimpan energi (kalori) lebih besar dalam tubuh.
Pada saat yang sama, tubuh juga mengalami lonjakan kortisol, yang memberi tahu untuk segera mengisi energi meskipun kita belum banyak menggunakan kalori dalam tubuh. Akibatnya kita jadi lapar, bahkan sangat lapar.
Tubuh akan terus memompa kortisol selama stres berlanjut. Kita pun jadi ngidam makanan manis, asin, dan tinggi lemak untuk merangsang otak melepaskan zat kimiawi otak yang menimbulkan efek senang dan menurunkan ketegangan.
Nah, pada orang yang sedang mengalami stres, penurunan berat badan akan semakin sulit dilakukan. Dibutuhkan waktu lebih lama lagi untuk menurunkan berat badan karena kondisi stres yang dialaminya.
Baca juga : Yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Stres
Tidak usah khawatir menunggu hasil penurunan berat badan, yang jelas untuk menurunkan berat badan lakukan hal berikut: