Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Untukmu Kawan", Kolaborasi demi Bangkitnya Lagu Anak Indonesia...

Kompas.com - 25/03/2018, 07:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

KOMPAS.com - Enam anak laki-laki dan lima anak perempuan berjalan beriringan sambil saling berpegangan tangan menuju bangku penonton di ruang Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (24/3/2018) sore.

Beberapa orang dewasa terlihat menuntun langkah mereka, hingga menempati kursi-kursi di baris tengah gedung pertunjukan itu.

"Ada sebagian yang low vision, tapi beberapa juga tak bisa melihat total," kata Yuli Ahmad, salah satu orang dewasa yang mendampingi kelompok anak-anak itu. 

Yuli ternyata adalah orangtua dari salah satu anak di dalam rombongan tersebut. Dia mengatakan, kesebelas anak itu adalah murid di Sekolah Luar Biasa  (SLB) Pembina, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Kami dapat undangan untuk datang ke sini, menonton pertunjukkan, tentang lagu anak Indonesia," ujar Yuli.

Murid-murid SLB Pembina itu, bersama anak-anak dari lima komunitas lainnya, yakni Sahabat Anak Jalanan, Kelas Belajar Oky, Sekolah Merah Putih, Yayasan Anyo Indonesia, dan Klub Oase, diundang untuk menyaksikan pertunjukan amal "Untukmu Kawan".

Acara itu merupakan bagian dari kampanye #Bangkitkan Lagu Anak Indonesia, yang digagas Sekolah Gemala Ananda, sebuah sekolah dasar di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Tak kurang dari 30 anak dari sekolah itu, yang tergabung dalam kelompok "Gemala Bernyanyi" dan "Kolaboritmik" -kelompok musik daur ulang, menyuguhkan 12 lagu dan tarian dalam sebuah rangkaian pertunjukan.

Anak-anak dari kelompok Kolaboritmik tampil dalam pertunjukkan amal Untukmu Kawan di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (24/3/2018). Kolaboritmik adalah kelompok musik yang menghasilkan suara dari barang-barang seperti ember, baskom, panci, dan gentong. Pementasan ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye #Bangkitkan Lagu Anak Indonesia.KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Anak-anak dari kelompok Kolaboritmik tampil dalam pertunjukkan amal Untukmu Kawan di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (24/3/2018). Kolaboritmik adalah kelompok musik yang menghasilkan suara dari barang-barang seperti ember, baskom, panci, dan gentong. Pementasan ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye #Bangkitkan Lagu Anak Indonesia.

"Ide ini bagus sekali," kata Yuli.

"Anak saya itu, -sambil menunjuk bocah perempuan berkerudung putih yang duduk di deretan tengah kursi penonton-, sukanya lagu dangdut, ya lagu buat orang dewasa," sambung Yuli.

Sebagai orangtua, Yuli mengaku bingung. Dia sadar bahwa belum tepat putrinya menjadi penikmat musik semacam itu. "Apalagi 'kan tema-nya cinta, dan liriknya seperti itu," sebut dia.

Tapi, kegemaran anaknya akan musik dewasa tersebut kian menjadi. "Dia pertama kali tahu dari saudaranya, denger pakai mp.3," kata Yuli.

"Mau kasih lagu anak, tapi lagu apa? Yang saya inget, lagu anak-anak itu, apa ya? 'Bolo-bolo', siapa tuh yang nyanyi? Sekarang aja yang nyanyinya udah gede," sebut Yuli. 

"Kalau saya denger lagunya, Koes Plus dan Benyamin S," ujar Rio sambil tersenyum.

Rio adalah salah satu anak tuna netra siswa SLB Pembina, yang duduk di sebelah Yuli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com