Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Tinggi Badan Anak Laki-laki Akan Berhenti Tumbuh?

Kompas.com - 26/03/2018, 11:43 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Masa remaja adalah masa di mana tinggi badan dan segala perubahan organ seksual di tubuh mengalami proses tumbuh kembang.

Baik laki-laki dan perempuan, semuanya akan mengalami tahap ini sebagai titik puncak pertumbuhan, sebelum nantinya masuk ke usia dewasa.

Namun ternyata pertumbuhan antara anak perempuan dan laki-laki berbeda. Postur badan anak laki-laki umumnya menjadi lebih besar dan tinggi dibandingkan dengan perempuan.

Meski begitu, anak laki-laki juga mengalami masa berhenti tumbuh kok. Sebaiknya, ketahui kapan tinggi badan anak laki-laki berhenti tumbuh, agar kita bisa memaksimalkan pertumbuhannya.

Pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki sangat erat kaitannya dengan masa pubertas. Anak laki-laki yang telah memasuki masa pubertas, biasanya akan mengalami puncak pertumbuhan.

Di masa ini, si kecil akan tumbuh dengan pesat, maka itu kita butuh tahu kapan ia mengalaminya. Berdasarkan masa pubertasnya, anak laki-laki terbagi dalam dua kelompok yaitu:

  • Perkembangan cepat (Early matures), yang akan mulai pubertas sekitar usia 11 sampai 12 tahun
  • Perkembangan lambat (Late matures), mulai pubertas sekitar usia 13 atau 14 tahun

Meski satu kelompok mengalami puncak pertumbuhan duluan tapi hasil akhir dari kedua kelompok sama saja.

Dalam beberapa kasus, anak yang mengalami perkembangan lambat justru cenderung tumbuh lebih cepat karena ingin ‘membalas’ ketertinggalan sebelumnya dan akhirnya memiliki badan yang lebih tinggi.

Baca juga : Diet pada Anak Bisa Hambat Pertumbuhan Tinggi Badan

Berapa lama masa puncak pertumbuhan terjadi?

Proses pubertas ini membutuhkan waktu 2-5 tahun, yang artinya selama masa tersebut tinggi badan masih bisa tumbuh dengan pesatnya hingga tinggi maksimal.

Contohnya, jika anak laki-laki mulai pubertas di usia 13 tahun, maka kemungkinan ia akan berhenti tumbuh tinggi dalam waktu 5 tahun setelahnya.

Waktu berhentinya tumbuh memang bervariasi tidak sama antara orang yang satu dengan lainnya. Namun begitu, kapan mulainya pubertas pada laki-laki ini lebih sulit dilihat dibandingkan anak perempuan sehingga kurang dapat diketahui secara pasti.

CDC (badan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika) mengatakan bahwa kebanyakan anak laki-laki akan berhenti tumbuh tinggi di usia 16-17 tahun, meski beberapa masih bisa tumbuh lagi hingga maksimal 18 tahun.

Sementara, pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki sangat pesat terjadi ketika mereka berusia pada usia 14-15 tahun.

Baca juga : Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

Berapa tinggi badan yang dapat dicapai oleh anak laki-laki saat remaja?

Ilustrasi anak-anakChad Baker/Ryan McVay Ilustrasi anak-anak
Anak laki-laki cenderung akan tumbuh sekitar 9.5 cm per tahun selama dalam masa pubertas. Jadi, tinggi badan anak laki-laki bisa bertambah sekitar 31 cm selama masa pubertas terjadi.

Jumlah pertambahan tinggi badan yang terjadi pada anak perempuan biasanya masih lebih rendah daripada angkat tersebut.

Jadi, ketika memasuki usia remaja, anak laki-laki akan tetap lebih tinggi ketimbang perempuan. Meski memang anak perempuan yang lebih dulu mengalami masa pubertas.

Mungkin kita melihat beberapa anak laki-laki terlihat lebih pendek dibandingkan dengan teman-teman perempuan yang seusianya.

Hal ini disebabkan karena anak perempuan sudah menjalani tahap pubertas duluan, sehingga mereka sudah mengalami masa puncak pertumbuhan. Namun jangan khawatir, anak laki-laki kita akan segera menyusul setelah ia memasuki pubertas.

Baca juga : Siapa yang Akan Tumbuh Lebih Tinggi, Kakak Atau Adik?

Apa yang bisa menghambat pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki?

Ada beberapa kondisi tertentu yang bisa menghambat pertumbuhan anak, termasuk kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh kelenjar tiroid dan kurangnya hormon pertumbuhan.

Selain itu, pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki tidak akan maksimal jika kita tak memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik. Waktu tidur dan aktivitas fisik juga telah terbukti dapat memengaruhi kecepatan pertumbuhan.

Anak yang mengalami kekurangan gizi tidak akan bisa tumbuh tinggi dan sekuat anak yang terpenuhi zat gizinya secara seimbang. Sementara anak yang memiliki berat badan berlebih dan obesitas akan cenderung memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih rendah.

Maka itu, sangat penting untuk mengatur asupan makanan dan aktivitas fisik anak sedari kecil, supaya proses pertumbuhannya tetap optimal.

Baca juga : Benarkah Lompat Tali Bisa Bikin Badan Tambah Tinggi?

Lalu apakah hanya tinggi badan saja yang berhenti tumbuh?

Bagi anak laki-laki, salah satu tanda awal terjadinya pubertas adalah pertumbuhan testis dan rambut kemaluan.

Seperangkat alat kelamin laki-laki akan tumbuh dan berkembang sepanjang masa pubertas. Begitu pubertas selesai, pematangan alat kelamin ini pun sudah komplit.

Jika masa pubertas yang terjadi selama 4 tahun, maka alat kelamin akan tumbuh dan berkembang hingga sempurna selama 4 tahun tersebut.

Namun untuk ukurannya, dilansir dalam laman Healthline, setelah 1 tahun masa pubertas berakhir, penis dan testis masih bisa bertumbuh lagi 1 hingga 2 tahun ke depan.

Tak hanya itu, memasuki masa pubertas anak laki-laki juga akan mengalami banyak pertumbuhan rambut-rambut halus. Pada awalnya, rambuh halus ini muncul di area kemaluan dan kemudian di ketiak setelah satu tahun berikutnya.

Rambut di wajah dan bagian tubuh lainnya akan tumbuh juga 2 tahun setelah masa pubertas dimulai. Sama seperti perkembangan alat kelamin, timbulnya rambut-rambut akan cenderung berhenti saat masa pubertas juga berhenti.

Baca juga : Kapan Penis Mulai Tumbuh, dan Kapan Berhenti?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com