Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aldre, Ciptakan Koleksi Busana dari "Mimpi Buruk Masa Kecil"

Kompas.com - 26/03/2018, 19:10 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Desainer muda Indonesia, Aldre mengaku pernah mengalami pengalaman buruk di masa kecil, terkait tempat-tempat gelap.

Di masa kecilnya, Aldre mengaku kerap mengalami mimpi buruk. Di dalam mimpi itu dia melihat benda seperti balon-balon menyala dalam gelap.

Bahkan, Aldre pun pernah melihat badut menyeramkan seperti gambaran di novel karya Stephen King, "IT".

Namun, siapa sangka, segala ketakutan di masa kecil itu justru menjadi inspirasi dari karya-karyanya kini.

Rangkaian koleksi busana bertema "childhood nightmare" pun dipilihnya untuk dipamerkan pada acara media viewing trend Indonesia Fashion Chamber (IFC).

Baca juga: Barli Asmara Ungkap Problem Olah Batik Daerah untuk Koleksi Busana

"Jadi, apa pun yang pernah aku mimpikan dulu, yang kayaknya sangat sangat nakutin untuk aku, ya aku keluarin aja."

"Aku embrace apa yang aku takuti dan dijadikan sebuah karya," ujar Aldre usai media viewing trend di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta, Senin (26/3/2018).

Dalam pertunjukan tersebut, Aldre membawakan 12 karya busana berkonsep wearable-avant garde dengan citra gelap ala "mimpi buruk" tersebut.

Koleksinya menonjolkan proporsi, seperti kaos dan jaket longgar (oversized), hingga lengan baju yang dibuat lebih panjang dari lengan, berdominasi warna hitam, putih, dan abu-abu.

Perpaduan pencahayaan hingga properti balon-balon yang menyala dalam gelap semakin menyempurnakan koleksi tersebut.

Meski mengusung konsep avant garde, namun busana koleksi Aldre tersebut sebetulnya masih bisa digunakan dalam keseharian.

Misalnya, aksesori berbentuk obi dari bahan MDF yang dalam pertunjukan digunakan sebagai penutup wajah para model.

Obi tersebut bisa digunakan untuk menunjang penampilan dalam gaya sehari-hari.

"Yang ada di kepala itu sebenarnya obi. Jadi kalau ada orang mau pergi jalan-jalan tapi hanya pakai kaus polos lalu pakai obi, itu akan elevate style dia," ujar pria asal Surabaya itu.

Baca juga : Sukses Sneaker Kaus Kaki Vetements x Reebok Berlanjut, Ini Buktinya

Koleksi busana rancangan Aldre juga menekankan unsur genderless, sehingga bisa dipakai oleh siapa pun.

"Saya juga selalu mempertimbangkan agar untuk cowok tetap maskulin tapi untuk cewek juga tetap feminin," ucapnya.

Di balik koleksinya, Aldre ingin menyampaikan sebuah pesan agar semua orang tak takut untuk menjadi berbeda. Berbeda menurut dia, bukanlah hal yang selalu buruk dan salah.

Lewat koleksi ini, ia juga ingin agar karyanya tak sekadar disajikan, namun mampu diingat oleh mereka yang menyaksikan.

"Aku ingin semua orang ingat apa yang aku sampaikan dan message-nya juga bisa masuk," kata dia.

Selain Aldre, sejumlah desainer Tanah Air juga mempertunjukkan karya busananya pada media viewing trend hari pertama tersebut.

Di antaranya Raegitazoro, Jumpanona by Rilya Krisnawati, Malea by Mega MA, NY by Novita Yunus, Dina Midiani, dan Yunita Kosasih.

Juga ada empat desainer muda lulusan sekolah mode, Inas Nabilla, Lania Rakhma, Gabriella Manurung, Aji Suropati, Ray Alan, dan Sasig.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com