Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2018, 17:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber BABYCENTER

Pahami pula dalam benak kita, bahwa anak terkadang mengambil sesuatu dari orangtuanya karena dia sedang merasa diabaikan, dan mencari perhatian. Atau, perbuatan itu dilakukan semacam tindakan "balas dendam".

Misalnya, si anak bisa saja cemburu karena adik atau kakaknya menerima kado yang amat bagus saat pesta ulang tahun, dan merasa tak diperlakukan adil.

Jika ini menjadi pangkal masalahnya, tanggapi dengan kepastian dan kasih sayang.

Baca juga: Berapa Jumlah Uang yang Kita Butuhkan Agar Bahagia?

Kita bisa mengatakan, "Ayah/bunda mencintaimu sama seperti kakakmu, dan kami akan selalu mencintaimu."

"Kami menyesal kamu merasa tidak enak karena itu, tapi mencuri tetap perbuatan yang salah nak." 

Selanjutnya, penting untuk menindaklanjutkan temuan itu dengan konsekuensi.

Kita bisa meminta si anak untuk membayar kembali uang yang dia ambil, dari potongan uang sakunya. Atau, mendapat konsekuensi dengan melakukan tugas-tugas tambahan.

Jangan lupa, kata Altman, setelah si anak memenuhi konsekuensinya, maka dia harus dianggap bersih dan persoalan selesai.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BABYCENTER
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com