KOMPAS.com - Menggosok-gosok mata setelah menatap layar komputer cukup lama memang sulit dihindari. Selain bisa mengurangi rasa pegal pada mata, terkadang kita juga menggosok mata untuk mengembalikan fokus penglihatan.
Sayangnya, dikutip dari Men’s Health, meskipun dianggap nyaman, tapi jika dijadikan kebiasaan dapat berdampak negatif.
Umumnya, kita merasa ingin menggosok mata karena gatal, iritasi atau kelelahan, menurut Anupama B. Horne, dokter spesialis mata di Pusat Mata Duke.
"Menggosok merangsang produksi air mata, yang dapat membantu melembapkan mata kering atau lelah, dan menghilangkan partikel yang mengiritasi,” kata Horne.
Selain itu, menggosok mata juga dapat memulai refleks oculocardiac, di mana tekanan pada bola mata menyebabkan perlambatan denyut jantung dan mengurasi perasaan stres.
Karena itu, setelah kita menggosok mata, biasanya akan merasa lebih baik, karena denyut jantung akan jadi lebih lambat.
Namun, Horne mengingatkan, jika menggosok terlalu keras dan sering, justru merusak mata dan struktur di sekitarnya.
Menggosok mata saat ada debu, bulu mata, atau partikel asing di permukaan mata juga bisa menyebabkan goresan pada kornea.
Dan perlu diketahui, kornea yang tergores akan menyebabkan rasa sakit. Rasanya seperti ada sesuatu menempel di mata dan sulit keluar, sehingga berakibat keluarnya air mata, kemerahan, dan sensitif terhadap cahaya.
Menggosok mata yang terlalu keras dan sering juga dapat mematahkan pembuluh darah di bagian putih mata, sehingga membuat mata terlihat merah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan