Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Mual Setelah Olahraga dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 02/04/2018, 14:43 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com — Olahraga yang dilakukan dengan baik dan benar akan memberikan segudang manfaat bagi tubuh dan pikiran.

Namun, beberapa orang yang tidak mematuhi aturan berolahraga malah merasakan mual setelah olahraga dan kurang mendapat hasil yang optimal. Sebenarnya, apa yang menyebabkan rasa mual terjadi?

1. Makanan tidak tercerna dengan baik sebelum olahraga

Menurut Joel Seedman, PhD, spesialis kinerja atletik dan pemilik Advanced Human Performance di Amerika Serikat, salah satu pemicu timbulnya rasa mual setelah olahraga yaitu kelebihan makanan dan cairan dalam lambung yang tidak mampu dicerna secara optimal oleh sistem pencernaan. Hal ini bisa disebabkan peredaran darah di saluran pencernaan tidak bekerja dengan baik.

Untuk mengantisipasi hal ini, kita disarankan memberi jeda antara waktu makan dan waktu mulai olahraga sekitar 30 menit sampai 3 jam. Di samping itu, usahakan untuk meminimalisasi konsumsi makanan berlemak tinggi sebelum memulai olahraga yang intensif.

Meskipun lemak dipercaya bisa membuat kenyang lebih lama, dibutuhkan waktu tidak sebentar untuk mencerna makanan ini. Sebagai gantinya, kita bisa memfokuskan konsumsi pada makanan yang mengandung sumber protein dan karbohidrat guna memberi bahan bakar pada tubuh.

Selain itu, sebuah penelitian pada peserta olahraga dengan perut kosong menunjukkan hasil bahwa rasa mual akan lebih mungkin jika perut tidak mengonsumsi apa pun sebelum melakukan olahraga.

Baca juga : Mana Lebih Baik: Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?

2. Kadar gula darah rendah

Gula darah rendah, dalam bahasa medis disebut dengan hipoglikemia, merupakan kondisi saat seseorang memiliki kadar gula darah yang berada di bawah angka normal yakni 70 mg/dL. Padahal, gula dibutuhkan oleh organ-organ tubuh saat berolahraga untuk memperkuat otot.

Berolahraga dengan intens dan dalam jangka waktu yang lama dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Akibatnya, kita mungkin mengalami gemetar, kelelahan, serta penglihatan kabur saat sedang olahraga. Kuncinya adalah perbanyak konsumsi protein dan karbohidrat untuk mengatur kadar gula darah.

3. Olahraga dengan intensitas tinggi

Kemampuan tubuh untuk bisa melakukan berbagai jenis olahraga tidaklah sama. Sebaiknya jika tidak terbiasa, jangan paksa tubuh untuk melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Pasalnya, semakin keras kerja otot, maka kebutuhan oksigen juga akan semakin banyak.

Ketika tubuh tidak mendapatkan kebutuhan oksigen yang cukup untuk digunakan selama latihan dengan intensitas tinggi, maka tubuh akan mulai menghasilkan limbah metabolik, seperti ion, karbon dioksida, dan asam laktat. Hal ini juga bisa memicu timbulnya rasa lelah dan terbakar pada otot-otot tubuh.

Pada intinya, rasa mual setelah olahraga merupakan tanda bahwa intensitas olahraga kita terlalu tinggi. Jika hal ini sering dialami, cobalah untuk mengurangi intensitas latihan sedikit demi sedikit.

Baca juga: 15 Olahraga Kardio untuk Mereka yang Tidak Suka Lari

4. Sistem pencernaan tidak mendapat cukup pasokan darah

Waspada jika melakukan olahraga dengan intensitas yang terlalu tinggi. Pasalnya, darah akan lebih banyak didistribusikan ke dalam otot untuk memasok oksigen dan nutrisi. Akibatnya, darah yang diedarkan ke perut dan usus tidak terlalu banyak lalu akan memicu rasa mual.

Bila hal ini sering terjadi, ada baiknya fokus pada olahraga intensitas tinggi di satu area tubuh tertentu saja. Misalnya, saat melakukan olahraga berat yang mengutamakan bagian atas tubuh (upper body), maka harus lebih santai pada bagian bawah tubuh. Hal ini diharapkan dapat menyeimbangkan aliran darah ke sekujur tubuh.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Apa yang harus dilakukan jika merasa mual setelah olahraga?

Jangan khawatir, ada beberapa cara yang disarankan untuk dilakukan guna mengurangi sensasi mual usai berolahraga. Hal itu antara lain:

  • Bila hal ini sering dialami setelah selesai olahraga, sebaiknya kurangi intensitas olahraga secara perlahan. Menghentikan olahraga secara tiba-tiba bisa memicu keinginan untuk mual.
  • Sebagai gantinya, jangan langsung berhenti olahraga, tapi mulailah berjalan perlahan dengan intensitas yang semakin lambat sampai merasa nyaman untuk benar-benar berhenti.
  • Cobalah untuk berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi daripada perut. Fungsinya untuk membantu mengarahkan darah kembali ke jantung dan sistem pencernaan.
  • Konsumsi cairan yang cukup selama olahraga. Pasalnya, cairan mampu mempercepat pencernaan karbohidrat, yang pada akhirnya akan mengosongkan lambung untuk membantu meringankan gejala mual.

Nah, apabila mual setelah olahraga terjadi dalam frekuensi yang tidak normal, sebaiknya segera konsultasikan masalah ini kepada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com