Gejala dispeurania termasuk rasa sakit saat penetrasi, rasa sakit saat berhubungan seks, rasa seperti terbakar yang bisa berlangsung berjam-jam setelah berhubungan seks.
Hal itu bisa disebabkan oleh masalah fisik dan emosional. Jika mengalami ini, kamu harus segera konsultasi dengan dokter.
5. Alat kontrasepsi
Beberapa perempuan mungkin mengalami respons alergi terhadap alat kontrasepsi, terutama jika baru mengubah metode kontrasepsi. Hal mudah yang bisa dilakukan adalah cari tahu apa yang terjadi setelahnya.
"Apa gejalanya dan apa yang terjadi itu sama atau berbeda dari hari-hari tanpa ada reaksi alergi,” katanya.
Efek samping dari pil KB dapat termasuk sakit kepala, mual dan muntah, masalah perut dan diare, ruam dan tekanan darah tinggi atau rendah.
Ini mirip dengan reaksi alergi, dan jika terus berlanjut, segera konsultasi dengan dokter untuk mencari opsi lain.
Reaksi serupa dapat terjadi dengan kontrasepsi lain seperti implan, injeksi dan NuvaRing.
6. Rutinitas pra-seks
Jangan salah, apa yang diasup sebelum berhubungan pun bisa merusak hubungan seks.
“Kamu mungkin tidak alergi terhadap seks, tetapi makanan yang dimakan sebelum hubungan seksual atau obat-obatan yang diminum sebelum tidur dan berhubungan dapat mengacaukan sistem kekebalan," kata Doe.
Beberapa hal bisa saja terjadi seperti reaksi tubuh karena menggunakan sabun yang mengiritasi kulit saat mandi. Bahan lain misalnya minyak pijat juga terkadang bisa memicu reaksi di kulit.
Jika memperhatikan reaksi alergi, pikirkan kembali apa yang telah dilakukan, kemudian coba hiilangkan terlebih dahulu, jika reaksinya tidak muncul besar kemungkinan memang itu penyebabnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.