Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2018, 12:35 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Ahli tidur terkemuka dari Silentnight, Dr Nerina Ramlakhan, menjelaskan rasa kantuk saat siang hari terjadi karena tubuh jatuh ke dalam keadaan kesadaran yang dikenal sebagai trans hypnagogic.

"Ini terjadi jika otak sedang atau telah dibombardir dengan terlalu banyak informasi," paparnya.

Ketika hal itu terjadi, secara tak sadar otak dengan cerdik akan mencari cara untuk berhenti bekerja atau untuk mengosongkan memori mental sehingga kita dapat kembali ke tugas yang ada dengan fokus baru.

"Hal ini umum terjadi pada orang yang terlalu sering terpapar radiasi sinar dari layar," tambahnya.

Jadi, selain mengurangi waktu untuk menatap layar, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal in?

Menurut para ahli, cara pertama adalah memastikan kita benar-benar mendapatkan cukup tidur, idealnya minimal tujuh jam semalam.

Bagi penderita insomnia, olahraga teratur juga bisa membantu kita mengatasi hal ini karena ini akan meningkatkan laju metabolisme dan penyerapan oksigen, di mana keduanya kondusif untuk tidur yang nyenyak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com