Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2018, 17:56 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Banyak orang yang menganggap begadang sebagai suatu hal yang wajar, atau bahkan harus dilakukan. Entah karena lembur untuk menyelesaikan proyek kantor, nonton pertandingan bola, atau belajar dengan sistem kebut semalam menjelang ujian di sekolah.

Namun, kita perlu lebih hati-hati terhadap berbagai efek begadang pada kesehatan tubuh di kemudian hari. Pasalnya tidur yang cukup adalah salah satu kunci kesehatan.

Tidur termasuk sebagai aktivitas yang punya segudang manfaat. Saat tidur, otak akan melepaskan hormon dan senyawa yang membantu proses metabolisme dalam tubuh.

Mulai dari mengembalikan nafsu makan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan daya ingat, memperbaiki mood, meningkatkan kebugaran, hingga meningkatkan energi dan fokus untuk beraktivitas keesokan harinya.

Tidur cukup bahkan dapat membantu kita mengelola stres dan gejala gangguan kejiwaan, seperti gangguan kecemasan dan depresi.

Lama waktu tidur yang ideal bagi orang dewasa dan lansia adalah sekitar tujuh sampai delapan jam. Sementara itu, anak-anak dan remaja membutuhkan waktu tidur yang lebih lama (sekitar 8-12 jam, tergantung usianya).

Baca juga : Lima Profesi dengan Waktu Rata-Rata Tidur Paling Sedikit

Memperpendek usia

Efek begadang pada kesehatan tubuh sudah dibuktikan oleh banyak studi ilmiah. Kebiasaan begadang dilaporkan dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan serius, mulai dari hipertensi, diabetes, penyakit jantung, obesitas, sleep apnea, hingga kematian dini.

Hal ini dibuktikan oleh periset asal Inggris dan Italia yang menganalisis kebiasaan tidur dari 1,3 juta orang, yang dikumpulkan dari 16 studi terpisah.

Temuannya menunjukkan bahwa orang yang setiap malam tidur kurang dari enam jam cenderung berisiko mengalami kematian dini sebesar 12 persen.

Mereka juga menemukan bahwa orang yang mengurangi waktu tidur dari tujuh jam menjadi lima jam atau kurang memiliki 1,7 kali risiko kematian lebih cepat. Apa penyebabnya?

Ilustrasi tertidurCreativaImages Ilustrasi tertidur
Sejumlah penelitian menemukan bahwa tidur malam kurang dari 5 jam sapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.

Terlebih lagi, kurang tidur juga dapat memicu terjadinya kekurangan magnesium yag dapat menyebabkan pengerasan dinding pembuluh darah arteri (ateroskelosis). Aterosklerosis dapat meningkatkan risiko hipertensi, stroke, dan masalah jantung lainnya.

Baca juga : Bagaimana Tidur 7 Sampai 8 Jam Sehari Memengaruhi Tubuh Kita?

Selain itu, efek begadang juga tampak pada peningkatan kadar gula darah tubuh. Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh resisten terhadap insulin serta meningkatkan hormon stres kortisol sehingga tubuh tidak bisa menyerap sisa gula yang ada dalam darah.

Akibatnya, kadar gula dalam darah semakin meningkat. Kondisi ini dapat memicu diabetes.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com