Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2018, 21:49 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber allure.com

KOMPAS.com - Meskipun wajah menggunakan tabir surya, bagian mata tentunya tetap tak terlindungi dari sinar ultraviolet.

Aktris Busy Philipps sempat berbagi lewat Instagramnya bahwa dirinya menghabiskan waktunya di rumah sakit dan tak bisa tidur karena mengalami sakit pada matanya pasca didiagnosa mengalami photokeratitis atau mata terbakar matahari.

Apa itu photokeratitis?

Jessica Lee, Optalmologis dan asiaten profesor Optamologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York nengatakan bahwa photokeratitis pada dasarnya adalah keadaan bagian depan mata yang terbakar matahari, tepatnya pada bagian kornea.

"Rasanya seperti terbakar matahari di kulit, photokeratitis memberikan sensasi sakit dan tidak nyaman yang sama pada mata," ujar Lee kepada Allure.

Sinar ultraviolet tak hanya bisa membakar kulit tapi juga bisa menyebabkan peradangan pada bagian mata jika terpapar, khususnya bagian kornea.

Direktur Kosmetik dan Penelitian Klinis Dermatologi di Mount Sinai Hospital New York, Joshua Zeichner menjelaskan, kondisi tersebut biasa terjadi karena paparan sinar matahari berlebih.

Kondisi yang menyebabkan matamu terbakar bukan hanya menatap langsung matahari. Efek yang sama bisa didapatkan dengan pantulan sinar matahari pada benda-benda, misalnya air atau gumpalan es.

Selain itu, tak hanya matahari yang harus kamu hindari. Cahaya halogen dan lampu fluorescent juga bisa memberikan pancaran sinar ultraviolet.

Secara teori, paparan sinar yang berlebih dari pencahayaan dalam ruangan juga bisa menyebabkan peradangan pada kornea, seperti kasus yang dialami Philipps.

Namun, dampak dari paparan sinar matahari pada mata tidak permanen. Lee mengatakan, sama seperti jika kulitmu terbakar, kondisi tersebut bisa sembuh dalam beberapa hari.

"Kecil kemungkinan adanya risiko yang permanen dari paparan sinar ultraviolet jika hanya mengenai kornea mata," ujar Lee.

Meski begitu, jika sinar ultraviolet mengenai langsung ke bagian belakang mata seperti retina, misalnya jika menatap gerhana, maka risikonya akan lebih besar. Tak menutup kemungkinan bisa menimbulkan risiko yang lebih parah dan berkurangnya penglihatan yang permanen.

Photokeratitis bisa diobati menggunakan tetes mata, antibiotik, atau salep yang direkomendasikan oleh dokter.

Lindungi matamu

Sebelum mengalami mata yang terbakar sinar matahari, kamu lebih baik melindunginya agar hal tersebut tak terjadi.

Hal terpenting adalah pastikan memiliki pelindung mata yang cukup. Lee menyarankan penggunaan kacamata anti-ultraviolet jika bepergian ke tempat-tempat terbuka yang memungkinkan terkena paparan sinar matahari langsung.

Selain itu, bisa juga dengan mengganti lampu dalam ruangan dengan lampu anti-ultraviolet.

"Bohlam atau lampu LED jauh lebih aman daripada fluorescent atau lampu halogen. Terlebih jika kamu sensitif terhadap sinar matahari, seperti menderita lupus," kata Zeichner.

Hal lainnya, adalah penggunaan tabir surya. Banyak orang melewatkan bagian sekitar mata saat menggunakan tabir surya. Padahal, untuk menghindari mata terbakar kamu bisa melindunginya dengan mengoleskan sedikit tabir surya pada kelopak mata.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa banyak orang cenderung melewatkan 10 persen bagian tubuhnya saat mengaplikasikan tabir surya. Salah satunya bagian mata.

Padahal, kulit tipis dan sensitif di sekitar mata justru rentan terkena kanker kulit. Sehingga sangat penting memastikan bagian mata terlindungi dari paparan sinar ultraviolet.

"Dampak ultraviolet terhadap kornea cenderung kumulatif. Jadi, paparan yang berkepanjangan tanpa perlindungan bisa menyebabkn kerusakan kornea," kata Lee.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber allure.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com