Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menghitung Masa Subur Berdasarkan Siklus Menstruasi

Kompas.com - 08/04/2018, 07:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Alodokter

KOMPAS.com - Memiliki keturunan merupakan salah satu harapan dari sebagian besar pasangan suami istri.

Di sisi lain, pada dasarnya, kehamilan membutuhkan proses pembuahan, yakni pertemuan sel telur dan sperma.

Tubuh wanita memiliki penanda yang dapat dikenali sebagai masa subur sebelum haid. Masa subur merupakan waktu yang tepat untuk mempertemukan sel telur dan sperma.

Laman Alodokter.com melansir, cara cepat hamil setelah haid dapat dilakukan dengan mengetahui siklus haid.

Siklus haid adalah rentang jumlah hari dari hari pertama haid hingga hari pertama haid berikutnya.

Baca juga: Menstruasi Pertama Anak Perempuan Kian Dini, Apa Sebabnya?

Dengan menghitung siklus tersebut, dapat diketahui masa subur, yaitu saat wanita mengalami ovulasi atau keluarnya sel telur dari ovarium.

Wanita dengan siklus haid 28 hari akan memiliki enam hari masa subur, yaitu lima hari sebelum ovulasi dan satu hari saat ovulasi.

Pada masa itu kemungkinan untuk hamil menjadi lebih tinggi.

Siklus haid dapat berubah tiap bulan. Untuk itu, kita perlu mencatat siklus haid selama beberapa bulan.

Tandai hari pertama haid sebagai hari kesatu. Dari catatan siklus haid selama beberapa bulan, kita bisa mengetahui siklus haid paling pendek dan paling panjang.

Setelah mengetahui siklus haid, maka kita dapat memperkirakan masa subur.

Lantas, bagaimana cara menghitung masa subur?

Setelah mengetahui masa siklus haid paling pendek dan paling panjang dari pencatatan minimal delapan bulan, kita hanya perlu menyesuaikan dengan sebuah rumus sederhana untuk mencari tahu masa subur.

Siklus paling pendek dikurangi 18 hari. Hasilnya adalah hari pertama masa subur.

Misalnya siklus paling pendek kita adalah 27 hari. Maka hari pertama masa subur adalah hari kesembilan.

Baca juga: Bolehkah Berenang Saat Menstruasi? Dokter Menjawab

Siklus paling panjang dikurangi 11 Hasilnya adalah hari terakhir masa subur. Misalnya siklus paling panjang adalah 30 hari. Maka hari terakhir masa subur adalah hari ke-19.

Hari-hari di antara dua tanggal tersebut, merupakan masa subur yang memiliki kemungkinan hamil lebih tinggi.

Pada contoh di atas berarti masa subur berada di antara hari ke 9-19.

Selamat menghitung...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Alodokter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com