Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis "Kue Artis" Kini Berada di Ujung Tanduk...

Kompas.com - 09/04/2018, 18:30 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis "kue artis" memang populer pada masanya, tapi kini disebut berada di ujung tanduk.
 
Menurut pengakuan President of Industry Pastry Alliance, Chef Rahmat Kusnendi, bisnis kue yang ramai tahun 2017 lalu tersebut kini sepi peminat.
 
"Kalau dilihat (secara kasar), (peminatnya) dari 100 persen, mungkin tersisa 30-40 persen," ungkap Rahmat di Jakarta, Senin (9/4/2018).
 
Bukan tanpa sebab, bisnis kue yang dimiliki artis kian meredup. Para artis pemilik bisnis kue sejak awal memang mengincar penggemarnya.
 
Namun, kondisi itu perlahan meredup karena beragam faktor.
 
Salah satunya, Rahmat menganggap, bisnis tersebut tidak dibangun dengan pondasi yang kuat. Misalnya, tentang pengetahuan soal kue, bisnis, hingga inovasi.
 
 
Ibarat membangun rumah, bisnis kue artis bak bedeng yang mudah ambruk ketika diterpa angin.
 
"Kan si artis enggak ngerti riset dan pengembangan, juga bukan chef, yang penting dipakai fotonya," katanya.
 
Padahal pengetahuan, inovasi, hingga pengembangan perlu dimiliki untuk bisa tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis ini.
 
Bisnis makanan akan bertahan lama jika memiliki pondasi kuat. Jadi, kalau hanya mengandalkan tren, tanpa memiliki identitas, dipastikan merosot dengan cepat.
 
"Karena tren itu sesaat dan dapat berubah dengan sekejap," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com