Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sneaker Legenda Converse All Star Chuck Taylor, Kini Berbalut GORE-TEX

Kompas.com - 10/04/2018, 09:30 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Model sneaker yang satu ini mungkin bisa dibilang sebagai satu dari sedikit jenis sepatu yang menjadi legenda, dan bertahan dari masa ke masa.

Siapa tak kenal dengan sneaker klasik All-Star Chuck Taylor keluaran Converse? Sepatu itu sudah dirancang sejak lebih dari 100 tahun lalu, dan kini masih menjadi tren.

Converse Rubber Shoe Company didirikan oleh Marquis Mills Converse pada tahun 1908 di Malden, Massachusetts, Amerika Serikat.

Pada tahun 1917, perusahaan ini merancang desain awal untuk All Star versi modern. Kala itu sepatu tersebut dipasarkan dengan nama Converse "Non-Skid."

Sepatu yang terdiri dari sol karet dan kanvas pada bagian atas itu dirancang untuk menjadi sepatu bagi para pemain basket.

Berselang enam tahun kemudian, atau tepatnya tahun 1923, pemain basket AS Charles "Chuck" Taylor bergabung dengan sebuah tim basket yang disponsori Converse Company bernama The Converse All Stars.

Baca juga: Jordan x Converse, Kolaborasi Dua Label yang Dipakai Michael Jordan

Dari sanalah muncul ide, yang kemudian mengubah nama sneaker "Non-Skid" menjadi Converse-All Star Chuck Taylor.

Selain menjadi pemain, Taylor pun bertanggung jawab menggelar klinik bola basket di sejumlah SMA di berbagai wilayah di AS.

Tak hanya mengajarkan teknik dasar bermain bola basket, Taylor pun memakai kesempatan itu untuk memasarkan sneaker-nya.

Nah, sebagai  "salesman" yang juga atlet bagi perusahaan itu, Taylor lalu berkontribusi untuk membuat pengembangan dan penyempurnaan atas sepatu tersebut.

Ide-idenya untuk pengembangan sepatu itu antara lain soal kebutuhan fleksibilitas dan perlindungan yang lebih baik pada pergelangan kaki. 


Nama besar

Setelah 50-an tahun merajai pasar alas kaki di AS, -atau tepatnya sejak tahun 1920-1970, kejayaan Converse perlahan memudar.

Mereka harus berjuang keras untuk berusaha unggul dari para pesaing. Converse pun mulai mengalami kesulitan pendanaan.

Pada tahun-tahun berikutnya, Converse sempat mengajukan beberapa permohonan kebangkrutan, dan jatuh ke dalam lilitan utang yang lebih dalam.

Baca juga: Converse Gandeng Toy Story untuk Tiga Koleksi Terbaru

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com