Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Hubungan Berjalan Lambat dan Risiko Serangan Jantung

Kompas.com - 11/04/2018, 11:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah kamu termasuk orang yang mempunyai kebiasaan jalan cepat? Atau justru sebaliknya?

Tentu, banyak orang pula yang tak memerhatikan kecepatan saat berjalan di keseharian.

Namun, sebuah penelitian terbaru menyebutkan, kecepatan saat berjalan kaki ternyata berkaitan dengan risiko pertumbuhan penyakit jantung.

Para peneliti menganalisa data 420.727 orang dengan beragam latar belakang usia di Inggris.

Dari sana diperoleh kesimpulan, setelah enam tahun, mereka yang biasa jalan lebih lambat dua kali lebih berisiko terkena serangan jantung, daripada mereka yang rutin berjalan cepat.

Kemudian, risiko menjadi lebih besar bagi mereka yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) rendah.

Baca juga: Waspada, Penurunan Kecepatan Berjalan Indikasikan Gejala Demensia

Juga terungkap, orang-orang yang mengalami malnutrisi atau yang kehilangan jaringan otot seiring bertambahnya usia, memiliki risiko lebih besar.

Mereka yang suka berjalan lambat memiliki tingkat kebugaran yang rendah. Itulah yang menjelaskan mengapa risiko meninggal karena terkena penyakit jantung lebih besar menyerang mereka.

Temuan ini masih relevan, sekalipun peneliti telah menambahkan detail kebiasaan lainnya. Misalnya, faktor kebiasaan berolahraga, diet, serta apakah individu tersebut merokok atau mengonsumsi alkohol.

Tingkat kebugaran sebagai faktor prediksi

Kardiolog Haitham Ahmed mengatakan, hasil ini merefleksikan satu hal, tingkat kebugaran dan kekuatan seseorang bisa amat membantu prediksi risiko perkembangan penyakit jantung.

"Studi tersebut menemukan mereka yang berjalan cepat cenderung memiliki risiko lebih sedikit terkena penyakit jantung."

"Sebab mereka memiliki aktivitas kebugaran kardiorespiratori yang lebih tinggi," kata Ahmed.

Sebetulnya, tak ada yang tahu apakah orang yang berjalan cepat cenderung lebih sehat, atau jalan cepat berimbas pada kebugaran yang lebih baik.

Namun pada intinya, meningkatkan tingkat kebugaran akan secara signifikan membantu kesehatan jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com