Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2018, 11:34 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sifat senang mencari perhatian, egois, dan manja, sering dilekatkan pada anak tunggal. Belum cukup dari itu, menurut sebuah survei terbaru, para anak tunggal juga lebih besar kecenderungannya untuk selingkuh.

Survei yang dilakukan oleh Illicit Encounters, situs kencan bagi mereka yang telah menikah dan ingin mencari selingkuhan, menemukan bahwa 34 persen pengguna situs ini merupakan anak tunggal.

Sementara itu, sebesar 28 persen pengguna situs tersebut adalah anak sulung, dan anak terakhir yang menggunakan situs ini sebesar 23 persen. Anak yang lahir dalam urutan pertengahan hanya 15 persen yang menggunakan situs ini.

Dari data tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa anak tunggal memiliki kemungkinan paling besar untuk berselingkuh karena mereka menginginkan perhatian.

“Anak tunggal sering kesepian di masa kecil mereka, dan itu kembali menghantui dalam hubungan mereka," papar Christian Grant, juru bicara Illicit Encounters.

Menurutnya, perhatian menjadi sesuatu yang sangat mereka butuhkan karena anak tunggal sering jadi pusat perhatian di rumah. Alhasil, ketika telah memiliki pasangan yang sibuk bekerja, mereka akan selalu merasa kesepian.

Terkadang, mereka akan melakukan perselingkuhan untuk mengatasi rasa kesepian yang menderanya. Di sisi lain, anak yang lahir pada urutan pertengahan dikelilingi oleh orang tua dan saudara yang penuh kasih.

Baca :Hai Wanita, Jangan Sedih Kalau Kekasihmu Selingkuh...

Mereka tidak tumbuh dengan kebutuhan yang sama untuk cinta dan kasih sayang, tetapi mereka juga lebih nyaman selama sendiri. Sementara mereka yang memiliki saudara tiri mendapatkan pengalaman negatif dari masa kecilnya.

Biasanya, mereka melihat orang tua yang tak bisa bertahan dengan satu pasangan. Inilah yang membuat mereka rentan untuk mengikuti jejak tersebut.

Ini bukan riset pertama yang mencoba membuktikan bahwa anak pertama memiliki kencenderungan besar untuk berselingkuh.

Studi tahun 2015 terhadap 43.000 orang oleh Seeking Arrangement - sebuah laman yang membantu mengatasi masalah asmara - malaporkan hal serupa.

Namun, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perselingkuhan. Jadi, kita tidak bisa serta merta memberi pandangan negatif pada anak pertama.

Baca juga: Kebiasaan Kecil yang Bisa Picu Pasangan Berselingkuh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com