JAKARTA, KOMPAS.com - Menentukan mainan anak, -ternyata, bukanlah hal yang selalu mudah.
Orangtua bertanggungjawab memilih mainan yang sesuai dengan usia anak, sehingga mainan itu bisa menunjang proses pembelajaran dan tumbuh kembang si buah hati.
Perusahaan mainan edukatif Fisher Price melalui fasilitas risetnya, Play Lab juga melakukan hal yang sama.
Mereka mengaku menentukan kelompok usia produk sesuai dengan pertimbangan aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak.
Pada usia 6-9 bulan -misalnya, ketika anak sudah mulai belajar untuk bergerak, mainan yang diberikan haruslah yang bisa mengasah kemampuan motorik anak.
Director of Early Childhood Development Research Fisher Price, Deborah Weber mencontohkan salah satu mainan Fisher Price, yakni Musical Lion Walker.
Baca: Pengeluaran Liburan Keluarga Lebih Bermanfaat Ketimbang Beli Mainan Anak
Mainan edukatif itu dirancang untuk mengembangkan kemampuan fisik anak tumbuh lebih cepat.
"Musical lion walker bisa membantu anak untuk duduk dan berdiri sehingga baik untuk perkembangan skill fisik."
"Juga bisa memainkan detailnya, seperti roller dan mainan kecilnya. Mereka bisa memahami kenapa hal itu bisa terjadi."
Demikian dipaparkan Deborah dalam diskusi di Mamain Eat & Play, Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018).
Seiring dengan perkembangan teknologi, Deborah mengungkapkan pentingnya metode STEM, yaitu Sains, Teknologi, Teknik (Engineering), dan Matematika dalam perkembangan anak usia dini.
Metode ini akan menstimulasi anak untuk memecahkan masalah, fokus pada solusi, membangun cara berpikir logis dan sistematis, serta mempertajam kemampuan berpikir kritis.
Kemudian untuk tiga tahun ke atas, Deborah mencontohkan mainan Code-A-Pillar dari Fisher Price, yang memiliki bentuk seperti ulat.
Baca juga: Orangtua, Perhatikan Kualitas Mainan Anak Saat Membelinya
Pada usia tiga tahun ke atas, anak sudah semakin aktif secara fisik. Mereka juga mulai mengenali huruf dan angka serta mampu mengikuti instruksi.